KEJUTAN menjelang tutup tahun: Motinggo Busye, 46, bersama
istri dan enam anaknya turun memamerkan lukisan. Pameran karya
orang seisi rumah itu diselenggarakan di Balai Budaya, Jakarta,
pekan ini. "Biaya dari kantung masing-masing," cerita Busye.
Keenam anaknya itu, Ito, Rio, Sonny, Rafael, Vera, dan Regina,
menurut sang ayah, "Sudah mengenal kanvas dan cat sejak usia
setahun." Mulai Ito, 20, si sulung, sampai Regina yang bungsu,
baru 1 « tahun, masing-masing menampilkan dua lukisan. Ibu
mereka, Lashmi Motinggo, juga dua. Sedangkan sang ayah, 40
lukisan.
Riwayatnya bermula memang dari Busye sendiri, yang diam-diam
disimak segenap anggota keluarganya. "Saya melukis karena
sering melihat dia. Lalu coba-coba," tutur Ny. Busye. Namun,
Busye tak pernah merasa mengajari mereka. Semua dibiarkan tumbuh
sendiri. "Di rumah ini tak boleh ada diktator," ujarnya sambil
ketawa lebar. "Saya senang karena ternyata tidak satu pun dari
mereka yang kena pengaruh saya." Dalam gaya lukisan, maksudnya.
Apakah lukisan itu juga dijual? "Kalau ada yang mau, kenapa
tidak?", katanya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini