Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Beda Versi Ketua dan Bendahara Masjid Al Barkah Cakung Soal Jumlah Duit yang Disetorkan ke Kontraktor

Pembangunan Masjid Al Barkah di Cakung Jakarta Timur Mangkrak. Ada dugaan uang pembangunan dilarikan kontraktor.

10 Mei 2024 | 08.47 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Bendahara Pengurus Masjid Al Barkah, Tamami, mengatakan bahwa pemberian duit pembangunan gedung masjid baru belum mencukupi 9,75 miliar. Pernyataan ini berbeda dengan klaim Ahmad Satiri, Ketua pengurus Masjid Al Barkah dan surat pernyataan penyelesaian bangunan tiga lantai yang kini mangkrak.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dia menyatakan bahwa duit pembangunan masjid yang diserahkan kepada Ahsan dikucurkan dua kali. Nilainya sekitar 7,9 miliar. Dia mengatakan, tahap pertama duit yang diberikan ke Ahsan Rp 3,5 miliar. Kedua, ditransfer lagi sebesar Rp 4,4 miliar. "Dua kali (transfer). Sama Rp 500 juta, buat pembayaran tanah," kata Tamami kepada Tempo di rumahnya di Ujung Rawa, Pulogebang, Jakarta Timur, Rabu malam, 8 Mei 2024.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dia mengatakan, pemberian Rp 500 juta kepada Ahsan tak berhubungan dengan biaya pembangunan masjid yang berada di Rukun Tetangga 001 Rukun Warga 02 Kelurahan Cakung Timur, Jakarta Timur, itu. Dia hanya menyampaikan duit setengah miliar itu diberikan ke Ahsan untuk pembayaran tanah.

Dengan total pemberian itu, Tamami membenarkan bahwa belum cukup Rp 9,75 miliar yang diberikan kepada kontraktor. "Belum, belum sampai (Rp 9,75 miliar) itu," kata dia, yang ditemani istrinya di teras rumahnya. Ditanya bahwa penyampaiannya berbeda dengan yang disebutkan Ahmad, Tamami tak menjawab.

"Nanti kumpulin nadzir (pengurus masjid) baru ngomong di situ. Dalam arti kata, nanti dia (Ahmad) salah, apa saya yang salah. Yang pasti saya keluarin begitu," kata dia.

Dia mengaku tahu setiap pengeluaran uang itu. Namun dia tak menjelaskan sisa duit dari Rp 9,75 miliar biaya pembangunan masjid tiga lantai yang mangkrak itu. "Kalau tanya gitu saya bingung. Itu kan ada buat uang makam, uang beli tanah," ucap dia. Sebelumnya disebutkan bahwa pembangunan masjid baru ini berdiri di atas lahan kuburan.

Pembangunan masjid baru ini dimulai setelah ada rencana pelebaran jalan di depan masjid. Pelebaran jalan dari Bina Marga DKI Jakarta itu menerabas bangunan Al Barkah lama. Dari situ Bina Marga memberikan duit pengganti untuk pembangunan masjid baru. Tamami mengatakan, Bina Marga sudah memberikan biaya pengganti sebesar Rp 12,80 miliar.

Selanjutnya, Tamami mengatakan tak ingat tanggal pemberian duit pembangunan kepada Ahsan. "Saya lupa, 2021 apa 2022. Gini aja deh, ketemuan di masjid (bicara soal pembangunan masjid), panggil saya," kata dia. Dia mengatakan, Ahmad pun mengetahui detail pemberian duit ke kontraktor.

Bukti pemberian duit tiga kali ke Ahsan diketahui oleh Ahmad. "Ya tahu, masak Ketua enggak tahu. Tahu semuanya. Karena saya enggak tahu masalahnya semua. Karena saya enggak catat gitu lho," tutur dia.

Soal pembangunan itu mangkrak, Tamami mengaku tak mengetahui detail. Dia meminta Tempo menanyakan semua itu kepada Ahmad. "Saya enggak mengerti. Makanya ente tanya Pak Ketua, takutnya saya salah ngomong. Kapan awal pembangunan kita enggak perhatikan. Kan semua Pak Ketua," tutur dia.

Pria 65 tahun ini menyatakan, jika dipanggil untuk membicarakan masalah pembangunan masjid ini dia bersedia. Atau pertemuan di masjid membicarakan masalah pembangunan tersebut. "Kalau saya dipanggil sama Pak Ketua, saya mau merapat, ngomong. Atau di masjid aja ramai-ramai ngomong. Takutnya saya salah," ujar dia.

"Karena pembangunannya kapan, kontraknya kapan, urusannya semua itu Ketua," ucap Tamami. Dia menyatakan bahwa pemberian duit ke Ahsan berisi tanda tangan dia dan Ahmad.

Awalnya pembangunan masjid dimulai pada pada 4 Juli 2022, dijadwalkan rampung pada 4 Juli 2023. Namun pembangunan itu mandek. Pengurus masjid memberikan waktu tambahan kepada Ahsan merampungkan bangunan ini sejak Januari 2024-21 April 2024. Hingga saat ini yang baru berdiri badan bangunan tiga lantai.

Sebelumnya Ahmad membenarkan sudah memberikan duit sebesar Rp 9,75 miliar kepada Ahsan. Namun setelah pemberian duit itu bangunan ini tak kunjung rampung. Ahmad juga menyampaikan kepada Tempo bahwa pemberian duit itu sebanyak tiga kali. Nilai Rp 9,75 miliar ini tercantum dalam surat pernyataan Ahsan yang mengakui akan kembali menuntaskan pembangunan masjid pada 21 April 2024.

Surat tertanggal 4 Januari 2024 dalam poin 5, tertulis pihak masjid telah menyerahkan duit 9,75 miliar ke Ahsan. Sebab itu Ahmad, yang ditemui di teras masjid pada Jumat, 3 Mei 2024, menyatakan akan memanggil Ahsan untuk membicarakan perampungan gedung mangkrak itu. "Kami mau hitung-hitungan bagaimana kelanjutannya," tutur Ahmad yang didampingi Mulyadi, pengurus lain.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus