Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Berita Tempo Plus

Cerita Francisca Fanggidaej Selama Eksil di Cina dan Belanda

Francisca Fanggidaej sedang di Cile ketika G-30-S pecah di Jakarta. Dia menjadi eksil di Cina dan kemudian di Belanda.

13 Desember 2024 | 14.00 WIB

Francisca Fanggidaej. Dok pribadi via Francisca Fanggidaej Papers, International Institute of Social History, Amsterdam
Perbesar
Francisca Fanggidaej. Dok pribadi via Francisca Fanggidaej Papers, International Institute of Social History, Amsterdam

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ringkasan Berita

  • Francisca Fanggidaej jadi buronan politik pemerintah Orde Baru sejak G30S pecah di Jakarta.

  • Dia eksil selama 20 tahun di Cina sebelum mendapat suaka di Belanda.

  • Dia mengalami dua kali operasi militer pada 1948 dan 1965.

DIA tengah berada di kamar hotelnya di Santiago, Cile, pada 2 Oktober 1965 saat mendengar kabar tentang pecahnya Gerakan 30 September di Jakarta. Saat itu Francisca Casparina Fanggidaej meninggalkan rumahnya di Tebet, Jakarta; Supriyo, suaminya yang wartawan senior Antara; dan tujuh anaknya untuk menghadiri Kongres Organisasi Jurnalis Internasional.

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya
Rika Theo

Arsiparis di International Institute of Social History, Amsterdam

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus