Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Aktris Julia Perez meninggal pada Sabtu, 10 Juni 2017, setelah lima bulan berjuang melawan penyakit kanker serviks yang dideritanya. Selama itu pula Julia Perez menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta.
Baca juga: Sebelum Julia Perez, 5 Artis Ini Meninggal Juga karena Kanker
Kanker serviks adalah kanker yang muncul pada leher rahim wanita. Leher rahim berfungsi sebagai pintu masuk menuju rahim dari vagina.
Kanker serviks merupakan kanker nomor dua terbanyak pada perempuan di Indonesia, setelah kanker payudara. Penyebab utama kanker serviks yakni infeksi HPV (Human Papilloma Virus).
Dokter Spesialis Ongkologi Ginekologi di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Prof. Dr. dr. Andrijono SpOG(K), mengatakan, melalui skrining, kanker serviks ditemukan pada 1 dari 1.000 perempuan. "Angka kematiannya pun diperkirakan satu orang setiap satu jam," kata Andrijono beberapa waktu lalu.
Menurut dia, tak ada gejala pada pra kanker serviks. "Biasanya tanda itu setelah mengalami kanker serviks," ujarnya.
Ketua Himpunan Ongkologi Ginekologi Indonesia (HOGI) ini menjelaskan rata-rata tandanya mengalami kanker serviks yakni berdarah saat berhubungan seksual dan keputihan yang tidak sembuh-sembuh."Kalau mengalami itu sebaiknya langsung melakukan skrining."
Skrining atau pemeriksaan kanker serviks terutama jika mengalami keputihan yang sudah mengeluarkan bau yang tak sedap. "Saya biasanya sudah mengetahui jika pasien masuk ke ruangan dan ada bau, saya langsung suruh skrining," kata dia.
Julia Perez tidak hanya menderita kanker serviks. Sekitar akhir Desember 2016, perempuan 36 tahun yang nama aslinya Yuli Rahmawati tersebut menjalani operasi saraf tulang belakang untuk mengurangi nyeri yang sering dialaminya.
AFRILIA SURYANIS
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini