Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ringkasan Berita
Tujuh masjid inklusif di Indonesia kami tampilkan dalam laporan khusus edisi Idul Fitri 2025.
Masjid-masjid itu rata-rata terbuka 24 jam serta sudah ramah untuk semua golongan.
Inisiatif masyarakat menjadi penyokong kehadiran masjid-masjid ini.
ADA suatu masa, sekitar dua atau tiga dekade lalu, ketika masjid atau musala menjadi tempat yang mengasyikkan bagi banyak orang. Para musafir atau pedagang keliling dapat singgah untuk menginap barang semalam. Anak-anak belajar mengaji dan kemudian sama-sama mengerjakan pekerjaan rumah dari sekolahnya. Anak-anak muda sering beriktikaf di sana dan pulang setelah subuh.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
TIM LAPORAN KHUSUS MASJID INKLUSIF Penanggung Jawab: Iwan Kurniawan; Kepala Proyek: Nurdin Saleh; Koordinator: Mila Novita; Penyunting: Iwan Kurniawan, Nurdin Saleh, M. Reza Maulana; Penulis: Mila Novita, Istiqomatul Hayati, Rina Widiastuti, Friski Riana, Indra Wijaya, Yunia Pratiwi, Dian Yuliastuti; Penyumbang Bahan: Septia Ryanthie (Solo), Pito Agustin Rudiana (Yogyakarta), Richi Anyan (Atambua), Nunung Kusmiaty (Jayapura), Hanaa Septiana (Surabaya), Nofika Dian Nugroho (Ponorogo); Periset Foto: Gunawan Wicaksono, Agung Chandra, Charisma Adristy; Penyunting Bahasa: Edy Sembodo, Hardian Putra Pratama, Iyan Bastian; Desainer: Djunaedi. Di edisi cetak, artikel ini terbit di bawah judul Tujuh Cerita Masjid Inklusif