Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia mengatakan industri jasa pertemuan bisnis, perjalanan insentif, konvensi, dan pameran (MICE) di Jakarta diperkirakan anjlok lebih dari 95 persen akibat dampak pandemi COVID-19. "Industri MICE di Jakarta itu sangat drastis turunnya," kata Pengurus Kadin Bidang MICE Wisnu Budi Sulaeman di Jakarta, Rabu, 4 Agustus 2021.
Wisnu yang juga praktisi MICE itu mengaku industri jasa ini yang paling terpuruk karena tidak bisa lagi menyelenggarakan pertemuan bisnis, pameran dan perjalanan insentif karena berpotensi menimbulkan kerumunan. Sumber daya manusia (SDM) yang dulu mendukung industri jasa itu juga kini banyak yang menganggur karena terhentinya aktivitas usaha.
Dampaknya tidak hanya dirasakan industri MICE namun pelaku usaha dari multi sektor sebagai pendukung kegiatan di antaranya pangan, ekonomi kreatif, transportasi, sanitasi, kesehatan hingga usaha kecil lainnya.
Anjloknya usaha MICE, kata Wisnu, menyebabkan para pelaku usaha tidak mampu lagi membayar bunga bank.
Meski sudah ada kebijakan restrukturisasi kredit, namun ia menilai belum dilakukan secara terstruktur baik.
Dalam diskusi yang dipandu Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif DKI Jakarta Gumilar Ekalaya itu, Wisnu menyebutkan Jakarta merupakan salah satu barometer industri MICE di Tanah Air.
Ia mengutip data Bank Indonesia (BI) 2019 yang mengatakan sebelum pandemi, sebanyak 53,6 persen wisatawan asing mendatangi Jakarta untuk berbisnis, berkegiatan MICE.
Ia menyambut baik pemanfaatan kecanggihan teknologi dalam inovasi MICE dilakukan secara daring. Namun, ia menilai penerapannya masih menghadapi sejumlah kendala karena MICE terutama untuk pameran menyangkut pengamatan dan ada interaksi secara langsung.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini