Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Laba operasional kuartal pertama Nissan Motor Co turun 14 persen menjadi 64,9 miliar yen (setara Rp 7,1 triliun dengan kurs saat ini 1 yen = Rp 110). Produsen asal Jepang itu mengatakan bahwa lonjakan biaya bahan baku dan gangguan produksi yang disebabkan penguncian (lockdown) Covid-19 menjadi penyebab turunnya laba operasional.
Data refinitiv menurut laporan Reuters menunjukkan bahwa pendapatan untuk tiga bulan (hingga 30 Juni) mengalahkan perkiraan rata-rata 45,8 miliar yen dari 11 analis.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Perusahaan tetap pada perkiraan operasi setahun penuh sebesar 250 miliar yen untuk tahun ini hingga yang akan berakhir pada 31 Maret 2023.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Nissan, seperti produsen mobil lainnya, telah berjuang mengatasi krisis global chip semikonduktor, dan memperingatkan bahwa mereka memperkirakan biaya bahan baku serta logistik akan meningkat sekitar 1,5 kali pada tahun fiskal ini.
Nissan juga menyampaikan bahwa produksi kendaraan globalnya turun 26,5 persen pada April lalu, yang dipicu oleh kekurangan semikonduktor. Namun, produksi global naik pada bulan Mei sebesar 1,7 persen, kenaikan pertama sejak Juni tahun lalu, kemudian turun 0,8 persen pada Juni lalu.
Pasokan suku cadang mobil dan masalah logistik telah menyebabkan produsen mobil untuk sementara menangguhkan pesanan mobil listrik Nissan Ariya dan mobil sport Fairlady Z baru untuk pelanggan domestik.
Baca juga: Nissan X-Trail Terbaru Meluncur di Jepang, Harga Mulai Rp 347 Jutaan
Ingin berdiskusi dengan redaksi mengenai artikel di atas? Mari bergabung di grup Telegram GoOto.