Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Arsip

Penyakit Kuku Kuning dan Tanda Horizontal, Ada Masalah Medis Lain

Kondisi tidak normal pada kuku bisa juga terjadi karena mengonsumsi obat tertentu atau mengalami cedera.

20 April 2020 | 09.06 WIB

Ilustrasi manikur
Perbesar
Ilustrasi manikur

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Kuku jari tanan dan kaki yang sehat terlihat halus dan warnanya konsisten. Namun kadang kondisi ini tidak ideal karena kebiasaan buruk seperti menggigit kuku atau penuaan. Beberapa penyakit kuku tidak berbahaya, namun ada kalanya terjadi karena masalah medis lainnya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Kondisi tidak normal pada kuku bisa juga terjadi karena mengonsumsi obat tertentu atau mengalami cedera. Jika berlangsung lama dan tidak diketahui apa pemicunya, konsultasikan pada dokter. Anda juga harus mengetahui penyakit kuku yang kerap dialami banyak orang. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Jenis-jenis penyakit kuku

1. Leukonychia
Leukonychia adalah penyakit kuku yang ditandai dengan munculnya bintik-bintik putih secara acak. Umumnya, leukonychia muncul karena trauma ringan dan tidak berbahaya. Selain itu, penyakit kuku ini juga bisa terjadi ketika seseorang kekurangan nutrisi.

2. Onycholysis
Penyakit kuku selanjutnya adalah onycholysis yaitu kondisi saat kuku terlepas dari bantalannya sehingga muncul perbedaan warna kontras lebih putih. Pemicunya bisa karena infeksi, trauma, psoriasis, penyakit tiroid, hingga penggunaan produk kimia pada kuku.

3. Terry’s nails
Ketika ujung kuku jari berwarna merah gelap, bisa jadi indikasi terjadinya penyakit kuku Terry’s nails. Pemicunya bisa karena penuaan, namun ada faktor lain seperti menderita penyakit diabetes, liver, atau gagal jantung kongestif.

4. Beau’s lines
Jika ada garis horizontal di bagian tengah kuku, bisa jadi penyakit kuku yang disebut Beau’s lines. Ini dapat terjadi ketika seseorang kekurangan nutrisi. Selain itu, ada beberapa kondisi medis yang dapat menyebabkan munculnya Beau’s lines seperti pneumonia, diabetes, kurang mineral seng, atau gondok.

5. Mee’s lines
Berbeda dengan Beau’s lines yang ditandai dengan satu garis horizontal, Mee’s lines ditandai dengan dua garis berwarna putih di tengah kuku. Ini adalah gejala seseorang mengalami keracunan arsenik. Saat diperiksa, dokter akan memeriksa rambut atau sampel jaringan untuk mengetahui apakah ada arsenik dalam tubuh pasien.

6. Bentuk kuku abnormal
Penyakit kuku yang berhubungan dengan bentuknya seperti lebih cembung (clubbing) atau cekung (spooning) biasanya terjadi dalam jangka waktu lama. Pada kondisi kuku cembung atau clubbing, pemicunya bisa jadi karena kurangnya kadar oksigen dalam darah atau menderita penyakit seperti gangguan pada liver, paru-paru, AIDS, atau peradangan usus.

Sementara pada kondisi kuku yang lebih cekung atau spooning, ini adalah gejala seseorang mengalami kekurangan zat besi, menderita penyakit jantung, hipotiroidisme, Raynaud’s disease, atau penyakit autoimun seperti lupus erythematosus.

7. Yellow nail syndrome
Sindrom kuku berwarna kuning atau yellow nail syndrome terjadi ketika kuku menjadi sangat tebal dan tidak tumbuh sebagaimana mestinya. Terkadang, tidak ada kutikula bahkan kuku terlepas dari bantalannya. Yellow nail syndrome terjadi karena limfedema, penyakit pernapasan, atau rheumatoid arthritis. Kondisi penumpukan cairan di antara paru-paru dan rongga dada atau pleural effusions juga bisa memicu terjadinya sindrom ini.

8. Kuku terbelah
Kondisi kuku terbelah terjadi ketika kuku tumbuh ke arah tidak sesuai dengan bantalan kuku. Penyebabnya bisa terjadi karena kondisi tangan terus menerus basah, sering terpapar deterjen dan produk kimia untuk kuku, atau trauma seperti terlalu sering memukul-mukul kuku.

Beberapa perubahan atau indikasi penyakit kuku akibat kondisi medis tertentu sebaiknya tidak diabaikan. Seperti warna kuku berubah, bentuk kuku berubah menjadi bergelombang, ketebalan kuku berubah (lebih tebal atau lebih tipis), kuku menjadi rapuh, kerap ada perdarahan di sekitar kuku, pembengkakan dan kemerahan di sekitar kuku, rasa nyeri di sekitar kuku dan kuku terlepas dari kulit

Setelah mendapatkan diagnosis, dokter akan meresepkan sesuai penyakit kuku yang dialami. Jenis pengobatan bisa berupa antibiotik, antijamur, atau pemberian krim untuk dioleskan di kuku. Lakukan beberapa cara untuk menjaga kesehatan kuku, seperti menjaga kuku tetap bersih, selektif memilih bahan kimia yang diaplikasikan ke kuku, tidak menggigit kuku, tidak merokok, memotong kuku ketika lembap setelah mandi, dan jika sensitif, gunakan sarung tangan saat mencuci

Bagi orang yang memiliki masalah kuku rapuh, pastikan selalu menjaganya tetap pendek agar tidak mudah patah. Selain itu, penuhi nutrisi Anda serta gunakan lotion untuk memastikan kuku tetap lembap.

 

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus