Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Tangerang - Direktur Utama Perumdam Tirta Kertaraharja Kabupaten Tangerang Sofyan Sapar menyatakan gangguan produksi dan pendistribusian air bersih berdampak pada hampir seluruh pelanggan. Gangguan terjadi akibat tingginya kadar lumpur di Sungai Cisadane.
"Karena sumber air baku Perumdam TKR adalah sungai Cisadane," ujarnya, Kamis 23 Juni 2022.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Total pelanggan Perumdam TKR Kabupaten Tangerang saat ini sekitar 100 ribu di wilayah Kota dan Kabupaten Tangerang. "Untuk pelanggan yang terdampak sedang dipersiapkan mobil tangki antisipasi sementara distribusi air ke pelanggan," kata Sofyan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Perumdam TKR masih memonitor terus kondisi air Sungai Cisadane dengan menyiapkan alat deteksi digital NTU di titik tempat pengambilan air baku.
Produksi dan pendistribusian air bersih milik Perumdam TKR Kabupaten Tangerang mulai terganggu sejak Kamis. Banjir dan longsor di Cisarua menyebabkan kekeruhan air baku yang sangat tinggi. "Sehingga menyebabkan produksi dan pendistribusian air mengalami gangguan atau mati untuk sementara waktu sampai dengan kekeruhan air baku normal kembali," kata Sofyan.
Tingkat kekeruhan air baku di Sungai Cisadane mencapai 23.000 - 28.000 NTU. "Hal ini mengakibatkan gagal produksi," kata Sofyan.
Saat ini, ada beberapa instalasi pengolahan air Perumdam TKR yang masih dapat beroperasi. "Sudah beroperasi lebih kurang 4-5 jam, dan beberapa IPA sudah mengurangi operasi dan sudah stop operasi," kata Sofyan.
Sofyan menyampaikan permohonan maaf atas terganggunya pendistribusian air bersih kepada pelanggan Perumdam Tirta Kertaraharja saat ini.
JONIANSYAH HARDJONO
Baca juga: Sungai Cisadane Penuh Lumpur Akibat Banjir Cisarua, Pasokan Air PAM di Tangerang Terhenti