Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Proyek pengerjaan saringan sampah di Sungai Ciliwung ditargetkan rampung pada Desember 2022. Seperti namanya, proyek ini bertujuan menyaring sampah agar tidak masuk ke wilayah Jakarta.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Saat ini masih dalam proses konstruksi, semoga Desember saringan sampah jadi," kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Asep Kuswanto seperti dikutip dari Antara, Kamis, 23 Juni 2022.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ia menjelaskan proyek saringan sampah ini yang sedang dalam proses konstruksi, dibangun di aliran Sungai Ciliwung yakni di Kelurahan Tanjung Barat dan Kelurahan Gedong. Pelaksana proyek ini dikerjakan oleh PT Presisi.
Asep Kuswanto mengatakan saringan sampah ini akan mencegah sampah masuk yang dibawa Kali Ciliwung tidak dibawa ke Jakarta. "Sehingga paling tidak akan mengurangi banjir akibat aliran Ciliwung tersumbat sampah," katanya.
Adapun soal pembebasan lahan, kata dia, sudah mendekati rampung oleh Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta. Saat ini, lanjut dia, sedang dalam proses pembayaran kepada sekitar 30 keluarga yang ditargetkan rampung pada awal Juli 2022.
Tumpukan sampah di bantaran Kali Ciliwung, Jakarta, Selasa, 17 Mei 2022. Tim Ekspedisi Sungai Nusantara menemukan fakta baru yaitu adanya pembuangan kotoran sapi dan limbah pabrik yang menyebabkan kualitas air sungai Ciliwung buruk dan bau. TEMPO/Muhammad Hidayat
Adapun luas lahan yang dibebaskan adalah sekitar satu hektare kiri dan kanan lahan sungai dengan nilai anggaran mencapai sekitar Rp 197 miliar.
Berdasarkan Sistem Informasi Rencana Umum Pengadaan Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (SiRUP LKPP) proyek pembangunan saringan sampah masuk kategori pekerjaan konstruksi dengan metode tender.
Berdasarkan Instruksi Gubernur DKI Nomor 49 Tahun 2021, program saringan sampah masuk isu prioritas daerah tahun 2021-2022.
Sampah sachet memenuhi Sungai Ciliwung
Hasil penelusuran Aliansi Zero Waste Indonesia (AZWI) menunjukkan sampah sachet banyak ditemukan di Sungai Ciliwung. "Di Ciliwung sachet Unilever paling banyak ditemukan nyangkut di pohon dan di muara," ungkap Daru Setyorini anggota tim peneliti ESN yang terlibat dalam aksi AZWI.
"Dari 600 sachet yang kami temukan sampah sachet Unilever paling banyak ditemukan disusul Wings dan Indofood. Perlu tanggung jawab Unilever, Wings dan Indofood untuk membersihkan sampah sachet yang mencemari Ciliwung" kata Daru.
Dalam kegiatan Tim ekspedisi sungai Nusantara yang berkolaborasi dengan Ciliwung Institute pada Senin, 13 Juni 2022 lalu, tim menemukan banyak pohon di sungai itu yang terlilit sampah.
Aliansi Zero Waste Indonesia (AZWI) mengadakan demo #StopSachet di area Indonesia Convention Exhibition (ICE) saat RUPS PT Unilever pada Rabu, 15 Juni 2022. Kredit foto: AZWI/Vancher
Kegiatan ekspedisi sungai dimulai dari jembatan TB Simatupang dan berakhir di Padepokan Ciliwung Condet. Sepanjang penyusuran yang dimulai pukul 09.00 WIB teridentifikasi lebih dari 1.100 pohon yang terlilit sampah plastik.
Sampah plastik dan kemasan sachet yang ditemukan itu akan menjadi sumber mikroplastik yang dapat mencemari Sungai Ciliwung. "Sepanjang penyusuran Ciliwung kami menemukan sekitar 1.100 vegetasi sisi kanan dan kiri bantaran sungai terlilit sampah plastik seperti tas kresek dan sachet," ujar Alaika Rahmatullah, Koordinato Susur Sungai Ciliwung.