Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Suhu ruangan ketika tidur tidak hanya membuat tidur lebih nyaman, namun berpengaruh pada kesehatan. Dr. Christopher dari Charlottesville Neurology & Sleep Medicine menyarankan kamar tidur sebaiknya bersuhu 15-19 derajat celcius.
Baca: Para Pekerja Dianjurkan Tidur Siang Di Kantor Selama 20 Menit
Suhu di atas 23 derajat Celsius atau di bawah 12 derajat Celsius akan membuat Anda terjaga sepanjang malam. Alasannya, suhu tubuh umumnya akan naik dan turun dalam kurun waktu 24 jam.
Suhu tubuh akan mencapai puncak tertinggi pada malam hari dan titik terendah sekitar pukul 5 pagi. Selain itu, beberapa dampak kesehatan akan diperoleh jika tidur dalam ruangan yang dingin:
Awet muda
Tubuh akan berhenti memproduksi melatonin (hormon yang mengatus siklus tidur dan berfungsi sebagai hormon anti penuaan) ketika tidur dalam ruangan di atas suhu 21 derajat Celsius. Agar lebih maksimal, pastikan Anda tidur dalam keadaan gelap gulita.
Membantu diet
Menurut dokter naturopati (penyembuhan dengan menghindari penggunaan obat-obatan) Natasha Turner, ketika suhu tubuh turun dan hormon pertumbuhan dikeluarkan tubuh, hormon kortisol (hormon stres) akan menurun dengan pola tidur yang teratur. Sebaliknya, ketika pola tidur tidak teratur, Anda akan terbangun dengan kadar kortisol yang tinggi sehingga lebih berisiko konsumsi makanan lebih banyak.
Mengurangi risiko penyakit metabolik
Dilansir Woman's Day, sebuah penelitian menyimpulkan tidur dalam ruangan bersuhu 18 derajat celcius bisa mencegah penyakit metabolik seperti diabetes. Hasil penelitian menunjukkan responden penelitian membakar lebih banyak kalori ketika mereka bangun dan kadar lemak baik dalam tubuh juga meningkat dua kali lipat.
TABLOID BINTANG
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini