Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Arsip

Tips Merawat Rambut Rusak akibat Bleaching

Perawatan yang tepat dapat membantu membalikkan efek negatif bleaching, bahkan setelah beberapa kali.

4 Mei 2022 | 19.25 WIB

Ilustrasi rambut dengan warna very peri yang akan tren di 2022 (Antara/Pexels)
Perbesar
Ilustrasi rambut dengan warna very peri yang akan tren di 2022 (Antara/Pexels)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Mewarnai rambut kadang-kadang didahului dengan bleaching, yakni proses menghilangkan pigmen pada rambut. Namun proses ini kadang-kadang membuat rambu kering dan pecah-pecah. Perawatan yang tepat dapat membantu membalikkan efek negatif bleaching, bahkan setelah beberapa kali.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Dilansir dari realsimple, berikut adalah beberapa tips untuk membantu menjaga kesehatan rambut yang di-bleaching.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

1. Istirahatkan selama sebulan

Banyak alat penata rambut dengan pemanas, coba hindari selama satu bulan. Menurut Chase Kusero, hair stylist, bleaching memecah asam lemak alami pada batang rambut, jadi beri waktu pada rambut untuk sembuh. "Menggunakan alat panas pada rambut yang di-bleaching akan membuat helaian rambut yang sudah rentan menjadi lebih rusak. Jika benar-benar harus mengeringkan rambut atau menggunakan alat panas lainnya untuk menata rambut, selalu gunakan pelindung panas, turunkan pengaturan sebanyak yang bisa, dan bergerak cepat,” katanya.

2. Oleskan minyak seminggu sekali

Helai rambut bukan satu-satunya yang terkena efek berbahaya dari bleaching. Jika pernah merasakan panas atau kesemutan di kulit kepala selama sesi pewarnaan, itu adalah tanda paparan bleaching. "Bleaching terdiri dari agen alkali yang membuka kutikula rambut," kata penata rambut Jennifer Korab. "Agen oksidatif yang menembus korteks rambut bekerja untuk melarutkan melanin alami rambut (warna alami rambut). Saat ini dilakukan, dapat menyebabkan luka bakar kimiawi di kulit kepala."

Akibat paparan itu, kemungkinan kulit kepala kering dan terkelupas. Hal ini dapat dibedakan dari ketombe karena serpihannya akan menyerupai bintik putih yang jatuh seperti partikel debu kecil, sedangkan ketombe berbentuk chunky dan berwarna kuning.

Cara terbaik untuk mengatasi hal ini adalah dengan perawatan kulit kepala yang mengandung minyak alami untuk membantu mengembalikan kelembapan yang hilang, bahkan lebih baik jika minyak dipanaskan. "Menerapkan perawatan rambut minyak panas ke kulit kepala dapat membantu merangsang sirkulasi darah dan melepaskan kulit kering yang terkelupas di atas kulit kepala, membuat kulit kepala lembap dan segar setelah dicuci," kata Jana Rago, penata rambut di Boston.

3. Oleskan kondisioner tanpa bilas

Sama seperti mengoleskan tabir surya ke wajah untuk menghindari kerusakan akibat sinar UV, rambut juga perlu perawatan yang sama. Oleskan kondisioner untuk melindungi rambut dari kerusakan lingkungan sepanjang hari.

"Ujung rambut yang paling lemah dan rapuh, jadi penting untuk selalu melindunginya dengan pelembap, serum, atau minyak bergizi setelah pewarnaan," kata Kusero.

4. Trim sebulan 6-12 bulan

Bleaching berarti kekeringan, dan kekeringan berarti ujung rambut bercabang. Jika ingin mempertahankan panjang tertentu dengan rambut yang diputihkan, jadwalkan memotong rambut atau trim secara teratur. Trim dapat membantu menumbuhkan rambut lebih lama karena menghilangkan ujung bercabang. Saat ujung bercabang dan tidak dipotong secepatnya, kerusakan menjalar hingga ke akar.

Baca juga: Jeda Waktu yang Ideal untuk Mengganti Warna Rambut

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.

 

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus