Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sebuah video beredar di Instagram [arsip], TikTok, dan YouTube yang berisi klaim bahwa kebakaran Los Angeles, California, berkaitan dengan rencana pengembangan Los Angeles Smart City 2028.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Video itu memperlihatkan kebakaran hutan dan kota di berbagai lokasi. Narasi yang disertakan menyatakan ada sejumlah keanehan pada kebakaran tersebut, dan mengaitkannya dengan rencana pengembangan smart city atau kota cerdas di sana. Hal yang aneh di dalam konten disebut seperti penghentian asuransi kebakaran dan distribusi air yang dihentikan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Namun, benarkah narasi yang mengatakan kebakaran besar Los Angeles berkaitan dengan pengembangan smart city di kota tersebut?
PEMERIKSAAN FAKTA
Penelusuran Tempo menunjukkan bahwa menghubungkan kebakaran di LA dengan rencana smart city menyesatkan karena tidak berbasis bukti.
Pemerintah Los Angeles memang berencana mengembangkan kota pintar (smart city) sampai tahun 2028. Publikasi program tersebut bisa diakses di website resmi Pemerintah Los Angeles dan secara rinci dijelaskan dalam dokumen resmi.
Namun, pembangunan smart city tidak dirancang untuk membangun sebuah kawasan baru. Pengembangan smart city dilakukan dengan meningkatkan pelayanan pemerintah untuk mendorong peningkatan kualitas hidup di berbagai aspek.
Program yang telah membangun pusat data yang aman dan pengambilan keputusan berbasis data. Selain itu mengembangkan website publik di kota tersebut yang dilengkapi layanan alih bahasa atau translate, serta mengembangkan komunitas peminat AI.
Tujuan mereka dalam mengembangkan smart city adalah efisiensi, penerapan etika, keamanan, pemanfaatan teknologi dan data, serta peningkatan kualitas hidup yang berkelanjutan untuk warga, komunitas bisnis, dan tamu yang datang.
Klaim tentang asuransi yang dihentikan
Dilansir NBCnews.com dan LATimes.com, perusahaan asuransi di Los Angeles dan California pada umumnya, memang menghentikan sebagian atau seluruh layanan asuransi kebakaran dan jenis asuransi lain dalam beberapa tahun terakhir.
Sebagian mengalami kerugian karena banyaknya kebakaran rumah dan kecelakaan di kota tersebut. Sebagian lagi melihat negara bagian itu sangat rawan kebakaran, gempa bumi, dan bencana lainnya, sehingga tak menguntungkan secara bisnis.
Tren perusahaan asuransi yang menyetop kontrak peserta asuransi baru atau perpanjangan, di wilayah itu telah terjadi sejak tahun 2021. Narasi beredar yang mengatakan perusahaan asuransi menyetop pertanggungan pada kondisi kebakaran sejak tiga bulan lalu, merupakan cerita yang salah.
Saat ini, sebagian korban yang rumahnya hangus, yang sebelumnya menjadi peserta asuransi the California FAIR Plan Association, sedang berharap mendapatkan klaim kerusakan rumah mereka. Untuk setidaknya mendapat biaya untuk membersihkan sisa kebakaran.
Namun, diperkirakan korban akan mendapat berbagai hambatan untuk mendapat klaim mereka dari asosiasi asuransi yang digagas pemerintah wilayah setempat itu. Hal itu berdasarkan pengalaman peserta asuransi yang mengajukan klaim sebelumnya.
Sementara NPR.org memberitakan bahwa sejumlah perusahaan asuransi di sana telah menggunakan kecerdasan buatan atau AI dalam menilai potensi keuntungan dan kerugian layanan mereka di sebuah wilayah. Nyatanya beberapa perusahaan asuransi menyetop sebagian layanan mereka di California atau hengkang sama sekali.
Variabel-variabel yang mungkin menjadi bahan pertimbangan adalah curah hujan di wilayah itu per tahun, di mana Los Angeles menerima lebih sedikit curah hujan beberapa tahun terakhir, serta kerawanan bencana di kawasan tersebut.
Klaim tentang layanan air yang distop
Dilansir Time.com dan NPR.org, tanggal 7 Januari 2025 setelah beberapa jam kebakaran diketahui, hidran berhenti mengeluarkan air yang menghambat upaya pemadam. Pertanyaan masyarakat terkait masalah itu banyak masuk ke pemerintah keesokan harinya.
Banyak juga komentar masyarakat maupun politikus yang mengarah pada teori konspirasi. Namun fakta di lapangan memberikan gambaran bagaimana sesungguhnya serangkaian infrastruktur di kota itu yang tak siap menghadapi kebakaran besar tersebut.
Dikatakan hidran dan serangkaian saluran air pemadam kebakaran di kota itu berada di level mampu memadamkan kebakaran di beberapa titik. Namun tak mampu memadamkan kebakaran hutan yang meluas sampai menyapu kota.
Air hidran tersebut berhenti keluar karena air dalam tangki penampungan mereka cepat habis karena banyak hidran digunakan sekaligus, untuk memadamkan api. Jadi, air yang berhenti mengalir itu bukan disengaja, seperti yang dituduhkan narasi yang beredar.
Otoritas pemadam kebakaran berupaya segera mengisi kembali tangki air yang terhubung dengan hidran itu, namun tetap tak bisa memenuhi kebutuhan. Hidran yang berada di dataran yang lebih tinggi, lebih dahulu berhenti mengalir.
Waduk Santa Ynez yang membantu memasok air di Pacific Palisades juga tengah dikeringkan karena adanya proyek perbaikan pintu air, sehingga tidak bisa berperan dalam menanggulangi kebakaran kali ini.
“Meskipun pasokan air dari hidran kebakaran setempat tidak dirancang untuk memadamkan api di wilayah yang luas, hilangnya pasokan dari hidran kebakaran kemungkinan besar akan mengganggu upaya untuk melindungi beberapa rumah dan koridor evakuasi,” kata Gubernur California Gavin Newsom, 10 Januari 2025.
“Sistem air perkotaan dibangun untuk kebakaran bangunan dan pemadaman kebakaran, bukan untuk badai api berkekuatan badai,” kata Newsom pada kesempatan lain.
Berdasarkan wawancara dengan beberapa pakar yang spesialisasinya relevan, CNN.com menuliskan bahwa saat ini tidak ada sistem pemadam kebakaran kota di dunia, termasuk mobil damkar dan hidran, yang mampu menangani kebakaran besar yang setara dengan yang terjadi di Los Angeles selama seminggu itu.
KESIMPULAN
Verifikasi Tempo menyimpulkan bahwa narasi yang mengatakan kebakaran besar di Los Angeles disengaja untuk pengembangan smart city pada tahun 2028 adalah klaim yang keliru.
Keanehan-keanehan yang disampaikan dalam narasi itu juga terbukti keliru.
TIM CEK FAKTA TEMPO
** Punya informasi atau klaim yang ingin Anda cek faktanya? Hubungi ChatBot kami. Anda juga bisa melayangkan kritik, keberatan, atau masukan untuk artikel Cek Fakta ini melalui email [email protected]