Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sebuah video tersebar di aplikasi perpesanan WhatsApp [arsip], menampilkan seorang laki-laki paruh baya yang mengatakan minum kopi 2 sampai 4 cangkir sehari, maka usianya akan lebih panjang.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dia juga mengutip bahwa hal itu sudah diteliti dan diterbitkan dalam Annals of Internal Medicine atau disebut sebagai majalah penyakit dalam untuk internis di Amerika. “Saya juga anggota di sana. FACP saya dapat dari situ. 31 Mei tahun ini. Ini penelitian dari ribuan orang, umur panjang,” kata laki-laki di video itu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Tempo mendapatkan permintaan pembaca untuk memeriksa apakah benarkah minum kopi 4 gelas sehari bikin umur panjang?
PEMERIKSAAN FAKTA
Hasil verifikasi Tempo menunjukkan tidak ada hasil penelitian yang menyimpulkan bahwa minum kopi empat gelas sehari dapat memperpanjang usia. Penelitian yang ada menyimpulkan bahwa tingkat konsumsi kopi berhubungan dengan risiko lebih rendah terhadap penyebab kematian akibat penyakit tertentu, seperti penyakit kardiovaskular dan penyakit kanker.
Tim Cek Fakta Tempo memverifikasi klaim-klaim di atas dengan mewawancarai staf pengajar Fakultas Kedokteran, Universitas Padjadjaran Mas Rizky Anggun Adipurna Syamsunarno. Menurut Rizky dalam Jurnal Annals of Internal Medicine dengan kata kunci, terdapat sekitar 1.126 artikel tentang coffee and aging. Setidaknya terdapat 7 artikel yang membahas topik seputar kata kunci di atas.
Salah satunya adalah hasil penelitian yang dilakukan oleh Gunters dan tim, peneliti dari International Agency for Research on Cancer, Lyon-Perancis yang dimuat pada jurnal Annals of Internal Medicine pada tahun 2017.
Gunters dkk melakukan penelitian untuk melihat hubungan antara konsumsi kopi dengan penyebab kematian. Mereka melibatkan lebih dari 500 ribu responden dari 10 negara yang tergabung di dalam European Prospective Investigation into Cancer and Nutrition (EPIC).
“Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat konsumsi kopi berhubungan dengan risiko lebih rendah terhadap penyebab kematian akibat penyakit tertentu, seperti penyakit kardiovaskular dan penyakit kanker,” kata Rizky kepada Tempo, Selasa, 3 Desember 2024.
Namun demikian, takaran konsumsi yang memiliki efek yang baik tersebut cukup bervariasi, tergantung di negara mana responden penelitian diambil.
Kopi mengandung zat aktif utama yaitu caffeine. Salah satu khasiatnya adalah memiliki anti-kanker dan chlorogenic Acid dan diterpenes yang memiliki khasiat antioksidan. Badan FDA Amerika merekomendasikan konsumsi kafein maksimal 400 mg/hari atau 2-3 gelas sehari.
“Narasi yang lebih tepat, mengkonsumsi kopi dengan takaran tertentu kemungkinan menurunkan risiko kematian akibat penyakit tertentu seperti penyakit kardiovaskular dan kanker,” jelas Rizky.
Studi lain telah diterbitkan pada 27 September 2022 di jurnal European Journal of Preventive Cardiology, sebuah jurnal ESC (European Society of Cardiology). European Society of Cardiology menyatukan para profesional perawatan kesehatan dari lebih dari 150 negara.
Studi epidemiologi tersebut melaporkan efek menguntungkan dari kebiasaan konsumsi kopi terhadap insiden arithmia, penyakit kardiovaskular (CVD), dan kematian. Namun, dampak dari berbagai jenis kopi yang berbeda terhadap hasil kardiovaskular dan kelangsungan hidup sebagian besar tidak diketahui.
Subtipe kopi didefinisikan sebagai kopi tanpa kafein, kopi bubuk, dan kopi instan, kemudian dibagi menjadi kategori jumlah cangkir kopi yang diminum setiap hari yakni antara kurang dari 1 cangkir, satu cangkir, antara 2-3 cangkir, 4-5 cangkir dan lebih dari 5 cangkir per hari, kemudian dibandingkan dengan yang tidak minum kopi.
Studi tersebut dilakukan terhadap sebanyak 449.563 peserta (rata-rata 58 tahun, 55,3% perempuan) diikuti selama 12,5 ± 0,7 tahun. Hasilnya, konsumsi kopi bubuk dan kopi instan dikaitkan dengan penurunan aritmia yang signifikan pada 1-5 cangkir/hari, tetapi tidak untuk kopi tanpa kafein.
Risiko terendah adalah 4-5 cangkir/hari untuk kopi bubuk dan 2-3 cangkir/hari untuk kopi instan. Semua subtipe kopi dikaitkan dengan penurunan insiden CVD (risiko terendah adalah 2-3 cangkir/hari untuk kopi tanpa kafein, P = 0,0093; kopi bubuk, P <0,0001; dan kopi instan).
"Dalam studi observasional besar ini, kopi bubuk, instan, dan tanpa kafein dikaitkan dengan pengurangan setara dalam kejadian penyakit kardiovaskular dan kematian akibat penyakit kardiovaskular atau penyebab apa pun," kata penulis studi Profesor Peter Kistler dari Baker Heart and Diabetes Research Institute, Melbourne, Australia.
Hasilnya menunjukkan bahwa asupan kopi bubuk, instan, dan tanpa kafein ringan hingga sedang, harus dianggap sebagai bagian dari gaya hidup sehat.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil pemeriksaan fakta, Tim Cek Fakta Tempo menyimpulkan bahwa klaim minum kopi 4 gelas sehari bikin umur panjang adalah sebagian benar.
Mengkonsumsi 4 gelas kopi dapat memperpanjang umur sesuai hasil penelitian adalah kurang tepat. Penelitian yang telah ada menunjukkan mengkonsumsi kopi dengan takaran tertentu kemungkinan menurunkan risiko kematian akibat penyakit tertentu seperti penyakit kardiovaskular dan kanker.
TIM CEK FAKTA TEMPO
Cek Fakta Tempo telah hadir selama lima tahun membantu publik menghadirkan informasi yang sesuai fakta, serta melawan misinformasi dan disinformasi. Kami membutuhkan masukan Anda agar cek fakta Tempo terus relevan menjawab kebutuhan pembaca serta menghadapi tantangan disinformasi yang semakin kompleks. Semoga Anda bisa meluangkan waktu selama 5 menit mengisi survei pada tautan ini.
**Punya informasi atau klaim yang ingin Anda cek faktanya? Hubungi ChatBot kami. Anda juga bisa melayangkan kritik, keberatan, atau masukan untuk artikel Cek Fakta ini melalui email [email protected]