Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

gaya-hidup

7 Oktober Hari Kopi Sumedang, Ini 5 Kopi Terbaik dari Indonesia

Indonesia memiliki beragam jenis kopi terbaik yang mendunia, berikut 5 di antaranya, termasuk Kopi Sumedang yang dirayakan setiap 7 Oktober.

7 Oktober 2024 | 21.16 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Setiap 7 Oktober, diperingati sebagai Hari Kopi Sumedang. Momen ini mengangkat kekayaan kopi dari daerah Sumedang, Jawa Barat.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Perayaan ini bukan hanya merayakan cita rasa kopi yang dihasilkan, tetapi juga sebagai penghargaan terhadap petani kopi yang telah berjuang dan berkontribusi dalam meningkatkan kualitas kopi Indonesia. Sumedang dikenal sebagai salah satu daerah penghasil kopi unggulan dengan karakteristik rasa yang khas, yang berakar dari kondisi tanah dan iklim yang ideal untuk pertumbuhan kopi.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Tak hanya itu, Indonesia sebagai salah satu negara penghasil kopi terbesar di dunia memiliki banyak jenis kopi yang telah mendunia. Setiap daerah, dari Sabang hingga Merauke, menghasilkan kopi dengan cita rasa dan aroma yang unik.

Keanekaragaman ini membuat kopi Indonesia semakin dikenal di kancah internasional. Berikut adalah lima kopi terbaik dari Indonesia yang patut dicoba.

  1. Kopi Gayo

Kopi Gayo berasal dari dataran tinggi Gayo di Provinsi Aceh. Dikutip dari Specialty Coffee, kopi jenis ini dikenal dengan aroma yang kuat dan rasa yang seimbang.

Proses pengolahan biji kopi Gayo yang dilakukan secara tradisional membuatnya memiliki karakteristik rasa yang khas, dengan tingkat keasaman yang rendah, nuansa buah-buahan dan rempah, serta sedikit aroma coklat, tanah, dan kayu.

Kopi ini sering dinikmati dalam bentuk kopi hitam yang diseduh dengan metode manual, seperti pour-over atau French press. Selain itu, Kopi Aceh Gayo juga memiliki tingkat keasaman yang rendah, sehingga sangat cocok bagi penikmat kopi yang tidak menyukai rasa asam yang tajam.

  1. Kopi Mandailing

Kopi Mandailing berasal dari daerah Mandailing Natal di Sumatera Utara. Biji kopi ini dikenal dengan cita rasa yang kaya, tubuh yang penuh, dan aroma yang menghangatkan. Keunikan Kopi Mandailing terletak pada proses pengolahannya, yang sering menggunakan metode basah.

Hasilnya, kopi ini memiliki rasa manis alami dengan nuansa cokelat dan rempah. Banyak penikmat kopi menyukai Kopi Mandailing karena kehalusan rasa dan karakteristiknya yang kompleks. Kopi ini juga sering menjadi pilihan dalam berbagai kompetisi kopi internasional.

  1. Kopi Toraja

Kopi Toraja berasal dari dataran tinggi Sulawesi, tepatnya dari wilayah Tana Toraja. Kopi ini memiliki ciri khas dengan rasa yang kuat, aroma yang floral, dan nuansa buah yang segar. Proses pengolahan Kopi Toraja juga sangat beragam, mulai dari metode basah hingga metode kering, yang memberikan karakter rasa yang berbeda.

Banyak penggemar kopi yang mengagumi Kopi Toraja karena keunikannya dan kualitas tinggi yang dimiliki. Cita rasanya yang khas menjadikannya salah satu pilihan favorit di antara penikmat kopi, baik di dalam negeri maupun internasional.

  1. Kopi Bali

Kopi Bali, terutama yang berasal dari Kintamani, dikenal dengan rasa yang cerah dan aroma yang menyegarkan. Kintamani merupakan daerah penghasil kopi yang memiliki iklim dan tanah yang ideal untuk pertumbuhan biji kopi.

Kopi Bali biasanya memiliki tingkat keasaman yang lebih tinggi, dengan nuansa citrus dan floral yang jelas. Proses pengolahan biji kopi di Bali sering dilakukan secara organik, sehingga menghasilkan kopi berkualitas tinggi.

Banyak wisatawan yang berkunjung ke Bali tidak melewatkan kesempatan untuk menikmati secangkir Kopi Bali yang nikmat, baik di kafe lokal maupun di kebun kopi.

  1. Kopi Arabika Jawa

Kopi Arabika Jawa berasal dari dataran tinggi Ijen di Jawa Timur dan diproses secara basah. Biji kopi ini cukup berat, dengan profil rasa rustik, nuansa herbal, serta keasaman yang rendah. Ada pula jenis Java Blue yang dikenal dengan cita rasa manis yang lembut.

Menurut Espresso Coffee & Guide, kopi terbaik di Jawa berasal dari perkebunan tua yang didirikan oleh Belanda pada abad ke-18, seperti Blawan dan Jampit. Salah satu teknik uniknya adalah "monsooning," yaitu paparan kelembapan yang mengubah rasa kopi, meskipun berisiko. Jika berhasil, kopi ini memiliki kualitas tinggi dan dihargai secara premium.

PUTRI SAFIRA PITALOKA  | RACHEL CAROLINE L. TORUAN

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus