Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Realme GT telah dihapus dari platform benchmarking AnTuTu karena diduga menggunakan score boosting untuk nilai benchmark. Perusahaan perangkat lunak yang berbasis di Beijing itu mengklaim bahwa ponsel flagship baru itu memanipulasi hasil kinerjanya di bagian beban kerja multithread dan bagian decoding JPG dari aplikasi AnTuTu.
Baca:
Ponsel Realme GT Dipamerkan di MWC Shanghai, Pakai Snapdragon 888
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Realme GT diluncurkan di Cina awal bulan ini dan hadir dengan chip Snapdragon 888. AnTuTu telah memposting catatan di Weibo untuk memberi tahu pengguna tentang penghapusan Realme GT dari platform benchmarking-nya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Kami memutuskan untuk menghapus skor benchmark dari Realme GT selama tiga bulan karena diduga melakukan kecurangan dan mencoba memanipulasi hasil kinerja,” cuit AnTuTu di situs Weibo-nya.
Realme GT dipasarkan dengan skor lebih dari 750.000 pada AnTuTu versi 8, jauh lebih tinggi dari 708.000 yang dicetak Xiaomi Mi 11 dengan Snapdragon 888. Menurut AnTuTu, Realme GT menunda utas saat menjalankan tes multithread pada aplikasi benchmarknya, untuk menggunakan inti CPU tercepat.
“Hal itu membantu ponsel menerima skor benchmark yang lebih tinggi,” AnTuTu menuduh, seperti dikutip Gadget NDTV, Selasa, 16 Maret 2021.
Selain praktik penundaan utas, AnTuTu mengatakan, Realme GT juga memodifikasi gambar JPG referensi yang digunakan platform pembandingan untuk mengurangi waktu pemrosesan dan mencapai skor yang lebih tinggi.
Ponsel itu dikatakan menggunakan blok warna mosaik alih-alih memproses gambar secara harfiah, untuk mengurangi kualitasnya dan mengurangi upaya pemrosesan.
Selain itu, AnTuTu juga menjelaskan, penundaan thread dan modifikasi gambar referensi bertentangan dengan tujuan memberikan hasil benchmark yang adil. Akibatnya, AnTuTu memutuskan untuk menghapus ponsel tersebut dari daftar.
Perusahaan juga mengatakan bahwa setelah melihat skor benchmark yang lebih tinggi dari biasanya, mereka mempertanyakan Realme tetapi tidak mendapat tanggapan.
AnTuTu telah memberikan ultimatum kepada Realme untuk memberikan kejelasan tentang kecurangan benchmark dan memodifikasi sistem untuk menghindari manipulasi hasil. “Karena itu kami menghapus Realme GT secara permanen dari daftar,” katanya lagi.
AnTuTu juga menyebutkan bahwa saat ini sedang bekerja untuk lebih mengoptimalkan program anti-curang yang akan tersedia di versi 9 aplikasi benchmark itu. Versi baru akan mengurangi poin dan mengenakan hukuman lain jika menemukan masalah kecurangan.
Ketika dimintai keterangan Gadget NDTV, Realme belum memberikan komentar soal dugaan manipulasi skor Realme GT. Namun, peristiwa ini bukan hal pertama yang terjadi. Sebelumnya, merek seperti Huawei, OnePlus, dan OPPO didapati mencurangi hasil benchmark.
GADGET NDTV | GSM ARENA | WEIBO