Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Digital

Indonesia Posisi ke-6 Startup Terbanyak di Dunia, Ingin Bekerja di Perusahaan Rintisan Ketahui Plus Minusnya?

Indonesia berada di urutan ke-6 untuk startup terbanyak di dunia. Jika Anda ingin kerja di perusahaan rintisan, perhatikan plus dan minusnya ini.

26 Februari 2024 | 19.35 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Ilustrasi startup. Shutterstock

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Indonesia berada di posisi keenam untuk jumlah startup atau perusahaan rintisan terbanyak di dunia pada 2023.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Kita lihat bagaimana Indonesia adalah juga promising country terutama untuk startup. Kalau kita lihat bagaimana 10 negara dengan pertumbuhan dan jumlah startup, Indonesia termasuk di antaranya," ujar Deputi Bidang Ekonomi Kementerian PPN/Bappenas Amalia Adininggar Widyasanti dalam acara Telkomsel Solution Day 2024 di Ritz Carlton, Jakarta, Kamis, 22 Februari 2024..

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Startup mengalami pertumbuhan yang signifikan saat ini, membuat Indonesia menempati urutan keenam untuk negara dengan jumlah startup terbanyak di dunia.

Sebagai informasi, kata startup berasal dari Bahasa Inggris yang berarti bisnis yang baru saja dirintis. Mengutip dari Forbes, startup merupakan perusahaan rintisan yang didirikan untuk mengembangkan produk atau layanan yang unik, membawanya ke pasar dan membuatnya tak tertahankan serta tak tergantikan bagi pelanggan.

Penciptaan startup bertujuan untuk memperbaiki kekurangan produk yang ada atau melahirkan barang dan jasa baru. Dibandingkan perusahaan konvensional, startup bersifat lebih fleksibel dan  memiliki kebebasan untuk berinovasi dalam menjalankan usahanya. Namun meskipun menarik, startup juga memiliki tantangan tersediri.

Berminat bekerja di perusahaan startup? Berikut adalah plus minus yang harus diperhatikan:

1. Lingkungan Kerja Nyaman

Dikutip dari Economies Times, beberapa startup dikenal karena memiliki ekosistem kerja yang nyaman. Selaian itu aturan berpakaian informal, kordinasi dan diskusi yang sehat, peluang kerja jarak jauh, serta tempat istirahat karyawan yang dirancang dengan baik dapat meningkatkan loyalitas karyawan kepada perusahaan.

2. Peluang Karier

Startup sering kali memiliki struktur organisasi yang lebih kecil dibandingkan perusahaan besar, hal ini membuka kesempatan untuk naik pangkat lebih cepat. Selain itu, bagi startup inovasi dan semangat kerja adalah kekuatan pendorong kemajuan startup, sehingga setiap kreasi selalu dihargai dan diakui.

3. Lingkungan Kerja yang Kreatif

Dilansir dari eu-startrup, startup memiliki budaya kerja yang inovatif dan kreatif. Kebanyakan menghimpun  orang-orang yang memiliki pemikiran yang sama, sehingga dapat mendorong kreativitas dan kolaborasi antar karyawan.

4. Belajar Banyak Hal Baru

Dalam perusahaan startup, satu orang dapat terlibat dalam berbagai aspek bisnis, mulai dari pengembangan produk, pemasaran, hingga manajemen keuangan. Hal ini memberikan peluang untuk karyawan mendapat banyak pengalaman dan kesempatan untuk mengembangkan diri.

5. Beban Kerja yang Tinggi

Pada perusahaan rintisan, karyawan akan menghadapi beban kerja yang tinggi. Jam kerja yang panjang dan tuntutan yang tinggi dapat menjadi tantangan yang harus dihadapi karyawan.

6. Ketidakpastian 

Sebagai sebuah bisnis yang sedang berkembang, ada tingkat ketidakpastian yang tinggi. Resiko krisis keuangan atau bahkan tutup cukup besar. Artinya, setiap karyawan harus siap untuk menghadapi perubahan dan ketidakpastian dalam karier

NI KADEK TRISNA CINTYA DEWI I MAHALINI I  PINGIT ARIA

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus