Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Password atau kata sandi menjadi gerbang untuk mengakses suatu akun sehingga kerahasiaannya sangat penting untuk dijaga. Karena itu, kebijaksanaan konvensional menyarankan pengguna Internet untuk mengubah password atau kata sandi akun secara berkala.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Para ahli merekomendasikan agar orang-orang mencoba memperbarui kata sandi mereka setidaknya setiap tiga bulan,” kata wakil editor di ProPrivacy.com, Jo O’Reilly, dikutip dari Business Insider.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Lantas, mengapa kata sandi harus diubah secara berkala?
Alasannya cukup sederhana. Terkadang Anda mungkin tidak menyadari bahwa kata sandi akun Anda telah dibobol. Dengan mengubah kata sandi setiap beberapa bulan, Anda membatasi jumlah waktu yang dapat dihabiskan peretas di akun Anda tersebut.
Dilansir dari laman University of Tennessee, Knoxville, frekuensi mengubah kata sandi tergantung pada beberapa faktor, seperti jenis akun. Untuk akun pengguna standar, pengubahan kata sandi dapat dilakukan interval 60 – 90 hari.
Sementara untuk akun superuser, seperti root atau admin domain, kata sandi harus lebih sering diganti dibandingkan akun reguler. Beberapa organisasi bahkan menggunakan kata sandi satu kali (OTPS) untuk akun sensitif.
Selain itu, kata sandi juga harus segera diganti ketika Anda menerima pemberitahuan tentang pelanggaran yang mempengaruhi akun pengguna. Segera ubah kata sandi yang terhubung ke akun yang terpengaruh.
Mengubah kata sandi untuk setiap akun setiap beberapa bulan dapat menjadi tugas yang membosankan. Apalagi besar kemungkinan mengubah kata sandi secara berkala justru membuatnya menjadi kian lemah.
“Pengguna yang sering mengubah kata sandi mereka akhirnya mengambil jalan pintas, dan secara tidak sengaja membuat kata sandi mereka lebih lemah dan lebih mudah diretas dalam prosesnya,” kata Gabe Turner, Direktur Konten di Security.org, kepada Business Insider.
Hal ini tentu menjadi dilema. Mengganti kata sandi dimaksudkan untuk mencegah kemungkinan terjadinya peretasan. Di sisi lain, tindakan tersebut justru dapat melemahkan kata sandi.
Nah, alih-alih mengganti kata sandi secara berkala, Anda dapat mengabaikan rutinitas ini dengan beberapa kiat. Antara lain pastikan semua kata sandi Anda kuat dan unik. Juga gunakan beberapa bentuk autentikasi dua faktor, sehingga saat kata sandi diretas tidak akan membahayakan akun Anda.
“Menggabungkan autentikasi dua faktor dengan kata sandi yang dibuat oleh mesin membuat sebagian besar akun pengguna praktis tidak dapat diretas,” kata Tod Beardsley, direktur penelitian di Rapid7.
Pilihan Editor: 7 Cara Mengetahui Password WiFi di Android, iPhone, dan Laptop