Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Pengembang game sekaligus penyelenggara Mobile Premier League (MPL), turnamen eSport game Mobile Legends, Moonton memberikan klarifikasi terkait biaya Rp 1,5 miliar yang harus dibayarkan tim untuk mengikuti turnamen.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Setelah tiga season turnamen MPL, Moonton merasa harus membawa turnamen ke level selanjutnya, khususnya di Indonesia. Kami menyadari, kami tidak bisa melakukan semua ini sendirian," tulis Moonton melalui akun Instagram bernama @mlbbesport.id.
"Kami mulai menjangkau seluruh tim peserta MPL, dan menanyakan apakah mereka bersedia berinvestasi di dalam Liga melalui distribusi pendapatan bersama (share revenue)," tambah Moonton.
Sebelumnya, kabar tersebut ramai dibicarakan setelah tim eSport Indonesia, Louvre eSports, membuat petisi melalui laman Change.org atas aturan bayar Rp 15 miliar untuk tim yang ingin ikut turnamen Mobile Legend. Petisi tersebut berjudul 'Batalkan aturan bayar 15 Milyar untuk ikut turnament Mobile Legend dan Monopoli Moonton.'
Moonton menjelaskan bahwa dengan sekali investasi sebesar Rp 1,5 miliar per tim dan investasi dari Moonton, akan banyak inisiatif yang diluncurkan dalam waktu dekat dan bisa bermanfaat bagi komunitas eSport di Indonesia.
"Seluruh investasi tersebut memperlihatkan komitmen jangka panjang Moonton dan seluruh tim. Ini mirip dengan yang dilakukan Liga eSports Profesional di seluruh dunia," kata pihak Moonton. "Dengan model tersebut, lebih dari 50 persen pendapatan Liga dari sponsor dan hak penyiaran untuk season mendatang akan didistribusikan kepada tim, dan dapat digunakan untuk membiayai tim berdasarkan aliran pendapatan setiap season-nya."
Setelah menerima pembelian dari minimal 8 tim MPL, Moonton memutuskan untuk mengambil langkah memperluas Liga. Langkah tersebut memungkinkan Moonton melangkah lebih jauh dari season 1 hingga 3. Moonton berupaya menerapkan peraturan untuk meningkatkan profesionalisme manajemen tim.
Namun, dalam petisi yang dibuat Louvre disebutkan bahwa aturan baru untuk membeli slot senilai Rp 15 milyar cuma ada di Indonesia, tidak di negara lain. Moonton, dalam keterangan petisi, menyebutkan hanya menandingkan 8 tim, dan bisa merusak prestasi atlet.
Selain itu, Louvre melanjutkan, dalam event juga terdapat monopoli turnamen yang dilakukan Moonton. Oleh karena itu, Louvre juga meminta kepada presiden untuk membantu memediasi agar prestasi atlet tetap terjaga.