Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Pembalap Jaguar TCS Racing Mitch Evans sukses menjadi juara pertama balap mobil listrik Formula E Jakarta, Sabtu, 4 Juni 2022. Ini adalah kemenangan ketiga Evans sepanjang musim ini.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Evans lebih dulu memenangkan seri balapan di Roma dua kali secara beruntun. Ini pun menjadi podium keempatnya di Formula E 2021/22. Pada balapan di Jakarta International E-Prix Circuit, Ancol, Evans memenangi duel melawan Jean-Eric Vergne (DS Techeetah) yang finis di urutan kedua dan dardo Mortara (ROKiT Venturi Racing) di posisi ketiga.
Stephen McNulty, President Asia Pasifik dan Jepang, Micro Focus, mengatakan tim Jaguar TCS Racing menggunakan 50 aplikasi dan lebih dari 250.000 baris kode di setiap mobil balapnya untuk menganalisa data dari balapan sebelumnya dan test drive. Micro Focus adalah mitra teknis resmi Jaguar TCS Racing yang menyediakan perangkat lunak.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
McNulty mengatakan informasi yang didapat dari data dapat menghasilkan keputusan strategis, yang harus diambil keputusannya secara real-time, sebagai respons terhadap kondisi trek, tingkat daya listrik dan posisi pesaing. “Di konteks olah raga otomotif, data bisa disandingkan sebagai mesin kedua. Data merupakan elemen penting di sini karena dapat memperkuat laju pengendara saat balapan,” ujarnya sebelum lomba Formula E Jakarta lalu.
Salah satu contoh bagaimana data memberikan efek adalah dapat mempercepat laju kendaraan di olah raga otomotif. Di Formula E, semua tim diharuskan menggunakan chasis mobil dan baterai yang sama. Namun jika sudah berhubungan dengan kendaraannya, maka fokusnya adalah mengembangkan mesin penggerak yang dirakit dari setiap komponen dengan tujuan memacu mobil sekencang mungkin.
Proses ini menuntut lebih dari sekedar menentukan dan memproduksi komponen seperti motor, transmisi, inverter dan suspensi belakang. Prosesnya termasuk harus mengelola sistem dan perangkat lunak untuk mengolah algoritma agar dapat mengoptimalkan daya listrik di sepanjang balapan. Solusi ini mengumpulkan begitu banyak data untuk dianalisa sehingga dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan performa mobil.
Memanfaatkan kemampuan analitik dan machine learning bisa memastikan para insinyur dan pembuat strategi mendapatkan informasi berharga dari data sehingga mampu untuk membuat penyesuaian kepada mobil sebelum balapan selanjutnya.
Dari melihat keausan ban sampai input pengendara, dengan memiliki akses ke data ini – dan solusi yang dapat menganalisanya - tim dapat melakukan pengaturan pada kendaraan guna menghasilkan performa lebih baik di hari balapan.
“Berbekal kemampuan ini, Jaguar TCS Racing dapat meraih posisi runner-up di season 7 ABB FIA Formula E World Championship. Season paling sukses bagi tim ini,” ujar McNulty.
"Memilah informasi yang berharga dari arus data yang terus mengalir bisa jadi tugas yang menantang. Bayangkan mendengarkan percakapan radio atau posting media sosial dalam berbagai bahasa sekaligus menentukan pola balap yang paling tepat untuk diikuti," ujarnya.
Di sini artificial intelligence (AI) berperan untuk memenangkan kompetisi. Platform AI yang menyediakan analitik data teks, audio, gambar dan video dapat memotong kebisingan dan menyediakan informasi yang dapat ditindaklanjuti terhadap keausan ban, tingkat daya listrik dan aksi berikutnya di balapan.
Baca:
Baterai Mobil Formula E Terisi Saat Melaju: Ini Rincian Teknologi Regen
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.