Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Digital

Studi: Banyak Aplikasi Anak di Ponsel Pintar Dipasangi Pelacak

IMDEA Networks Institute, Spanyol, merilis analisis pengawasan
data melalui ponsel pintar.

16 Juni 2017 | 09.20 WIB

Ilustrasi anak main ponsel pintar. (Shutterstock.com)
Perbesar
Ilustrasi anak main ponsel pintar. (Shutterstock.com)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, California - IMDEA Networks Institute, Spanyol, merilis analisis pengawasan data melalui ponsel pintar. Sejak Oktober dua tahun lalu, tim peneliti dari lembaga ini memelototi ribuan aplikasi Android.

Dengan menggunakan aplikasi bikinan mereka sendiri, Lumen Privacy Monitor, tim menganalisis proses pengumpulan data oleh aplikasi dan pemindahan data tersebut ke tempat lain tanpa diketahui pemilik ponsel pintar (smartphone). Lebih dari 1.600 orang telah memasang Lumen di ponselnya dan dari koneksi inilah lalu lintas data diketahui.

Baca: Ponsel Pintar Nokia Segera Dipasarkan Secara Global

Hasilnya? Lebih dari 70 persen aplikasi ponsel pintar melaporkan data pribadi pengguna ponsel ke perusahaan pelacakan pihak ketiga seperti Google Analytics, Facebook Graph API, atau Crashlytics. Ini berarti tujuh dari 10 aplikasi yang terpasang di ponsel pintar membagikan data Anda ke pihak ketiga.

Dan hanya sedikit aplikasi yang mengumumkan kebijakan mereka tentang privasi pengguna. Jika mereka melakukannya, biasanya dalam dokumen hukum yang panjang, orang biasa tidak akan membaca, apalagi mengerti. Yang lebih mengganggu adalah mereka mengamati pelacak di aplikasi yang ditargetkan untuk anak-anak.

Baca: 4 Fungsi Kamera Ganda Ponsel Pintar yang Perlu Anda Tahu

Dengan menguji 111 aplikasi anak-anak di laboratorium, mereka mengamati bahwa 11 di antaranya membocorkan pengenal unik, MAC address, router Wi-Fi yang terhubung dengannya. Mengumpulkan informasi pribadi tentang anak-anak, termasuk lokasi mereka, akun, dan pengenal unik lainnya, berpotensi melanggar peraturan Komisi Perdagangan Federal yang melindungi privasi anak-anak.

"Ada ancaman signifikan dan kebanyakan orang tak tahu hal itu," kata Narseo Vallina-Rodriguez, peneliti IMDEA Networks Institute Spanyol dan ilmuwan keamanan komputer Universitas California yang memimpin penelitian tersebut, seperti dimuat Science Daily.

Mereka juga menemukan 598 situs Internet yang cenderung melacak pengguna untuk tujuan periklanan, termasuk layanan media sosial seperti Facebook, Google, dan Yahoo, dan perusahaan pemasaran online di bawah payung penyedia layanan Internet seperti Verizon Wireless.

Baca: Nokia Segera Luncurkan Ponsel Pintar MeeGo

Yang mengejutkan, lebih dari 70 persen aplikasi yang diriset terhubung ke setidaknya satu perusahaan pelacak (tracker), dan 15 persennya terhubung ke lima pelacak atau lebih. Satu dari setiap empat pelacak memanen setidaknya satu pengenal perangkat unik, seperti nomor telepon atau nomor unik 15 digit yang dikenal sebagai IMEI number.

Secara khusus, Lumen melacak aplikasi mana yang berjalan di perangkat pengguna, apakah mereka mengirim data sensitif privasi dari telepon, dan situs Internet mana yang mereka kirimi data. Lumen juga melacak protokol jaringan yang mereka gunakan dan jenis informasi pribadi masing-masing aplikasi ke setiap situs.

Penelitian ini berusaha mengungkapkan berapa banyak data yang berpotensi dikumpulkan tanpa sepengetahuan pengguna. Juga, memberi pengguna kontrol lebih terhadap data mereka. Lewat Lumen, mereka mendapatkan gambaran tentang data apa yang dikumpulkan dan dikirim dari ponsel pintar.

SCIENCE DAILY | NETWORKS IMDEA | AHMAD NURHASIM

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Amri Mahbub

Amri Mahbub

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus