Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Anak-anak yang terkena dampak erupsi Gunung Semeru menerima bingkisan usai menyaksikan badut yang menghibur mereka di tenda sementara di Penanggal, Kabupaten Candipuro, Lumajang, Provinsi Jawa Timur, 9 Desember 2021. REUTERS/Willy Kurniawan
Ekspresi seorang badut dari Aku Badut Indonesia usai menghibur anak-anak yang terkena dampak erupsi Gunung Semeru di tenda sementara di Penanggal, Kabupaten Candipuro, Lumajang, Provinsi Jawa Timur, 9 Desember 2021. REUTERS/Willy Kurniawan
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sejumlah badut dari Aku Badut Indonesia bersiap menghibur anak-anak yang terkena dampak erupsi Gunung Semeru di tenda sementara di Penanggal, Kabupaten Candipuro, Lumajang, Provinsi Jawa Timur, 9 Desember 2021. REUTERS/Willy Kurniawan
Anak-anak yang terkena dampak erupsi Gunung Semeru menyaksikan badut yang menghibur mereka di tenda sementara di Penanggal, Kabupaten Candipuro, Lumajang, Provinsi Jawa Timur, 9 Desember 2021. REUTERS/Willy Kurniawan
Sejumlah badut dari Aku Badut Indonesia menghibur anak-anak yang terkena dampak erupsi Gunung Semeru di tenda sementara di Penanggal, Kabupaten Candipuro, Lumajang, Provinsi Jawa Timur, 9 Desember 2021. Erupsi gunung Semeru menewaskan 43 orang dan memaksa ribuan orang mengungsi. REUTERS/Willy Kurniawan
Dedy Rachmanto, 53 tahun yang akrab disapa Dedy Delon memberikan buku-buku pada sebagai bingkisan saat menghibur anak-anak yang terkena dampak erupsi Gunung Semeru, di tenda sementara di Penanggal, Kabupaten Candipuro, Lumajang, Provinsi Jawa Timur, 9 Desember 2021. Para badut membawa kecerian pada anak-anak yang menjadi korban erupsi gunung Semeru. REUTERS/Willy Kurniawan
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini