Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Perajin mengeringkan kain sasirangan di Panti Sosial Bina Wanita Melati, Banjarbaru, Kalimantan Selatan, 18 Oktober 2021. Sasirangan menggunakan kain jenis sutra, katun sutra dan polissima yang diolah melalui proses pewarnaan dengan menggunakan bahan perintang seperti tali, benang atau sejenisnya menurut corak tertentu. ANTARA FOTO/BAYU PRATAMA S
Pemilik UMKM Kinday limpuar Sasirangan, Aya Sofia (tengah) berfoto bersama dengan anak panti binaannya di Panti Sosial Bina Wanita Melati, Banjarbaru, Kalimantan Selatan, 18 Oktober 2021. Corak yang didapat pada kain Sasirangan dari teknik jahitan dan ikatan yang ditentukan oleh beberapa faktor antara lain komposisi warna dan jenis benang atau pengikat dan pewarnaan ANTARA FOTO/BAYU PRATAMA S
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Perajin melakukan proses pemberian warna kain sasirangan di Panti Sosial Bina Wanita Melati, Banjarbaru, Kalimantan Selatan, 18 Oktober 2021. Corak dan warna pada kain Sasirangan juga bisa dilakukan dengan pencelupan atau penyemprotan warna pada kain. ANTARA FOTO/BAYU PRATAMA S
Proses menggambar motif di kain di Workshop Kinday Limpuar Sasirangan, Gambut, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan, 18 Oktober 2021. Pada mulanya, Sasirangan dikenal sebagai kain ‘batatamba’ yang digunakan untuk ritual pengobatan dan penyembuhan orang yang mengidap suatu penyakit. ANTARA FOTO/BAYU PRATAMA S
Perajin kain sasirangan, Aya Sofia, melakukan proses pembuatan kain di Workshop Kinday Limpuar Sasirangan, Gambut, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan, 18 Oktober 2021. Sekarang kain Sasirangan bukan lagi diperuntukkan hanya untuk kegiatan ritual dan spiritual masyarakat Banjar saja, tetapi sudah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari masyarakat. Bahkan sekarang kain sasirangan menjadi oleh-oleh saat berkunjung ke Kalimantan Selatan. ANTARA FOTO/BAYU PRATAMA S
Produk kain sasirangan yang dipasarkan melalui media sosial di Workshop Kinday Limpuar Sasirangan, Gambut, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan, 18 Oktober 2021. Salah satu UMKM Sasirangan di Banjar adalah Kinday Limpuar Sasirangan milik Aya Sofia. Selain memproduksi kain Sasirangan, UMKM ini juga ikut memberdayakan warga sekitarnya seperti memberikan materi pembuatan kain di Panti Sosial Bina Wanita Melati, Banjarbaru. Aya Sofia mengisi materi selama 4 bulan dengan siswa 44 orang dari kota/ kabupaten se Kalsel. ANTARA FOTO/BAYU PRATAMA S
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini