Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Bahan bakar nuklir bekas berada di kolam penyimpanan di pabrik pemrosesan ulang limbah nuklir Orano di La Hague, dekat Cherbourg, Prancis, 17 Januari 2023. REUTERS/Stephane Mahe
Kendaraan intervensi diparkir di pabrik pemrosesan ulang limbah nuklir Orano di La Hague, dekat Cherbourg, Prancis, 17 Januari 2023. REUTERS/Stephane Mahe
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Karyawan mengoperasikan lengan robotik di ruang vitrifikasi di pabrik pemrosesan ulang limbah nuklir Orano di La Hague, dekat Cherbourg, Prancis, 17 Januari 2023. Limbah yang tidak dapat didaur ulang dicampur dengan potongan kaca yang mengeras dan dikubur untuk penyimpanan jangka pendek di bawah tanah. REUTERS/Stephane Mahe
Suasana area intervensi pemeliharaan di dalam pabrik pemrosesan ulang limbah nuklir Orano di La Hague, dekat Cherbourg, Prancis, 17 Januari 2023. Sejak peluncuran situs di La Hague pada tahun 1976, telah mengolah hampir 40.000 ton bahan radioaktif dan mendaur ulang sebagian menjadi bahan bakar nuklir yang dapat digunakan kembali. REUTERS/Stephane Mahe
Karyawan bekerja di ruang operasi di pabrik pemrosesan ulang limbah nuklir Orano di La Hague, dekat Cherbourg, Prancis, 17 Januari 2023. La Hague adalah satu-satunya tempat di negara itu yang dapat memproses dan mendaur ulang sebagian bahan bakar nuklir bekas. REUTERS/Stephane Mahe
Bahan bakar nuklir bekas berada di kolam penyimpanan di pabrik pemrosesan ulang limbah nuklir Orano di La Hague, dekat Cherbourg, Prancis, 17 Januari 2023. Di lokasi limbah nuklir di Normandia, lengan robotik yang dipandu oleh teknisi di belakang perisai pelindung memanuver pipa yang akan mengubah bahan kimia radioaktif menjadi kaca. REUTERS/Stephane Mahe
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini