Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Hamuka berpakaian "Lolita fashion", yang dipengaruhi oleh gaya Victoria, berpose untuk foto di daerah perbelanjaan Harajuku di Tokyo, Jepang 15 Maret 2018. Lolita fashion adalah salah satu dari bermacam jenis fashion street harajuku di Jepang. REUTERS/Kim Kyung-Hoon
(ki-ka) Adriana Barahona, Amy Murcia, Maria Jose Rovira dan Carolina Aguero, mengenakan gaun bergaya Lolita, berjalan di jalan tengah di San Jose, Costa Rica 14 Maret 2018. Lolita diinspirasi oleh pakaian anak-anak ‘Victorian’ dan kostum rumit yang berasal dari jaman Rococo. REUTERS/Juan Carlos Ulate
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ai (kanan) dan Hamuka berpakaian bergaya Lolita di daerah perbelanjaan Harajuku di Tokyo, Jepang 15 Maret 2018. Gaya Rococo merupakan bagian dari seni yang muncul di Perancis pada awal abad ke-18, setelah berakhirnya jaman Baroque. REUTERS/Kim Kyung-Hoon
(ki-ka) Adriana Barahona, Amy Murcia, Maria Jose Rovira dan Carolina Aguero, mengenakan gaun bergaya Lolita, berjalan di jalan tengah di San Jose, Costa Rica 14 Maret 2018. Gaya lain yang mempengaruhi Lolita diantaranya gaya barat Goth & Punk, serta pakaian pelayan wanita di Perancis. REUTERS/Juan Carlos Ulate
Maria Jose Rovira, mengenakan pakaian bergaya Lolita, di Culture Square di San Jose, Costa Rica 14 Maret 2018. Lolita biasanya mengenakan rok seukuran lutut dan dilengkapi dengan petticoat (pakaian dalam wanita) yang berfungsi menambah volume rok supaya mengembang dan bentuk roknya berjumbai-jumbai, berkerut, atau seperti blus ‘Victorian’ yang berhiaskan renda. REUTERS/Juan Carlos Ulate
Sera (kanan) dan Riri berpakaian bergaya Lolita yang dipengaruhi oleh gaya Victoria, berjalan ke daerah perbelanjaan Harajuku di Tokyo, Jepang pada 15 Maret 2018. REUTERS/Kim Kyung-Hoon
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini