Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Demonstran membakar bendera AS dan Inggris selama protes menentang atas tewasnya Mayor Jenderal Iran Qassem Soleimani, dalam serangan udara di bandara Baghdad, di Teheran, Iran, 3 Januari 2020. Pemimpin Pasukan Quds Garda Revolusi Iran Jenderal Qassem Soleimani diketahui tewas atas serangan udara yang dilancarkan oleh Amerika Serikat. WANA (West Asia News Agency)/Nazanin Tabatabaee via REUTERS
Demonstran bereaksi selama protes menentang pembunuhan Mayor Jenderal Iran Qassem Soleimani, dalam serangan udara di bandara Baghdad, di Teheran, Iran 3 Januari 2020. World War 3 atau Perang Dunia III trending di jejaring sosial setelah kematian Pemimpin Pasukan Quds Garda Revolusi Iran Jenderal Qassem Soleimani. WANA (West Asia News Agency)/Nazanin Tabatabaee via REUTERS
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Demonstran menghadiri protes menentang pembunuhan Mayor Jenderal Iran Qassem Soleimani, dalam serangan udara di bandara Baghdad, di Teheran, Iran 3 Januari 2020. Iran telah bersumpah membalas kematian jenderal paling bepengaruh di negara tersebut. WANA (West Asia News Agency)/Nazanin Tabatabaee via REUTERS
Seorang demonstran memegang foto Pemimpin Tertinggi Ayatollah Ali Khamenei dengan Mayor Jenderal Iran Qassem Soleimani, selama protes menentang pembunuhan Soleimani dalam serangan udara. di bandara Baghdad, di Teheran, Iran 3 Januari 2020. Amir Hatami, Menteri Pertahanan Iran, telah mengancam AS dengan balas dendam atas pembunuhan Soleimani. WANA (West Asia News Agency)/Nazanin Tabatabaee via REUTERS
Demonstran memegang foto Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei selama protes menentang pembunuhan Mayor Jenderal Iran Qassem Soleimani, dalam serangan udara di Baghdad bandara, di Teheran, Iran 3 Januari 2020. Ayatollah Ali Khameinei juga mengatakan balas dendam seberat-beratnya bagi para penjahat di balik serangan itu. Dia juga mengumumkan tiga hari berkabung nasional. Belakangan Khamenei mengancam akan melakukan jihad berdarah sebagai balas dendam. WANA (West Asia News Agency)/Nazanin Tabatabaee via REUTERS
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini