Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sejumlah anak korban gempa yang terserang diare berada di tenda perawatan posko pengungsian Desa Santong, Kecamatan Kayangan, Tanjung, Lombok Utara, NTB, Jumat, 21 September 2018. Berdasarkan data BPBD Provinsi NTB, pada awal September 2018, terdapat 200 anak korban gempa Lombok terserang diare dan infeksi saluran napas atas (ISPA) di pengungsian. ANTARA FOTO/Ahmad Subaidi
Sejumlah anak korban gempa yang terserang diare berada di tenda perawatan posko pengungsian Desa Santong, Kecamatan Kayangan, Tanjung, Lombok Utara, NTB, Jumat, 21 September 2018. Penyakit diare yang diderita para pengungsi disebabkan oleh kurangnya kepedulian terhadap sanitasi. ANTARA FOTO/Ahmad Subaidi
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Seorang anak korban gempa yang terserang diare berada di tenda perawatan posko pengungsian Desa Santong, Kecamatan Kayangan, Tanjung, Lombok Utara, NTB, Jumat, 21 September 2018. ANTARA FOTO/Ahmad Subaidi
Warga korban gempa berada di reruntuhan bangunan rumah mereka di Desa Sokong, Tanjung, Lombok Utara, NTB, Jumat, 21 September 2018. Berdasarkan data Poskogasgabpad PDB Gempa NTB, jumlah pengungsi korban gempa bumi yang masih tinggal di pengungsian hingga 15 September 2018 sebanyak 445.343 jiwa. ANTARA FOTO/Ahmad Subaidi
Warga korban gempa berada di reruntuhan bangunan rumah mereka di Desa Sokong, Tanjung, Lombok Utara, NTB, Jumat, 21 September 2018. Kondisi tempat pengungsian yang seadanya dan minimnya sanitasi yang bersih membuat banyak anak menderita diare. ANTARA FOTO/Ahmad Subaidi
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini