Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Seorang pengemudi memantau antrean saat menunggu truknya masuk ke kapal ferry di Pelabuhan Merak, Cilegon, Banten (31/5). Ribuan truk mengantre sepanjang lebih dari 8 km dari Tol hingga Pelabuhan Merak, akibat kurangnya armada ferry untuk menyeberangkan truk dari Pulau Jawa ke Sumatera. REUTERS/Beawiharta
Pengemudi beristirahat di dalam truknya saat terjebak kemacetan sepanjang lebih dari 8 km di Tol Merak, Cilegon, Banten (31/5). Ribuan truk mengantre sepanjang lebih dari 8 km dari Tol hingga Pelabuhan Merak, akibat kurangnya armada ferry untuk menyeberangkan truk dari Pulau Jawa ke Sumatera. REUTERS/Beawiharta
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sebuah truk masuk ke kapal ferry di Pelabuhan Merak, Cilegon, Banten (31/5). Ribuan truk mengantre sepanjang lebih dari 8 km dari Tol hingga Pelabuhan Merak, akibat kurangnya armada ferry untuk menyeberangkan truk dari Pulau Jawa ke Sumatera. REUTERS/Beawiharta
Zaenuri, seorang supir truk hanya bisa menunggu di balik kemudi saat terjebak kemacetan sepanjang lebih dari 8 km di Tol Merak, Cilegon, Banten (31/5). Ribuan truk mengantre sepanjang lebih dari 8 km dari Tol hingga Pelabuhan Merak, akibat kurangnya armada ferry untuk menyeberangkan truk dari Pulau Jawa ke Sumatera. REUTERS/Beawiharta
Seorang pengemudi truk beristirahat di pembatas jalan, saat kendaraannya terjebak kemacetan sepanjang lebih dari 8 km di Tol Merak, Cilegon, Banten (31/5). Ribuan truk mengantre sepanjang lebih dari 8 km dari Tol hingga Pelabuhan Merak, akibat kurangnya armada ferry untuk menyeberangkan truk dari Pulau Jawa ke Sumatera. REUTERS/Beawiharta
Seorang pengemudi berdiri di atas truknya ketika terjebak kemacetan sepanjang 8 km di Tol Merak, Cilegon, Banten (30/5). REUTERS/Beawiharta
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini