Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Puluhan wisatawan asal Belanda menikmati liburan di Kawasan Wisata Pancuran Tujuh Baturraden Banyumas, Kamis (5/7). Selain mencoba lulur belerang dan mandi air panas di lereng Gunung Slamet, mereka juga menyusuri hutan dan melihat bendungan peninggalan Jaman Belanda yang hingga saat ini masih berfungsi. TEMPO/Aris Andrianto
Sejumlah wisatawan asal Belanda menikmati liburan di Kawasan Wisata Pancuran Tujuh Baturraden Banyumas, Kamis (5/7). Selain mencoba lulur belerang dan mandi air panas di lereng Gunung Slamet, mereka juga menyusuri hutan dan melihat bendungan peninggalan Jaman Belanda yang hingga saat ini masih berfungsi. TEMPO/Aris Andrianto
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Seorang wisatawan asal Belanda menikmati liburan di Kawasan Wisata Pancuran Tujuh Baturraden Banyumas, Kamis (5/7). Selain mencoba lulur belerang dan mandi air panas di lereng Gunung Slamet, mereka juga menyusuri hutan dan melihat bendungan peninggalan Jaman Belanda yang hingga saat ini masih berfungsi. TEMPO/Aris Andrianto
Sejumlah wisatawan asal Belanda menikmati liburan di Kawasan Wisata Pancuran Tujuh Baturraden Banyumas, Kamis (5/7). Selain mencoba lulur belerang dan mandi air panas di lereng Gunung Slamet, mereka juga menyusuri hutan dan melihat bendungan peninggalan Jaman Belanda yang hingga saat ini masih berfungsi. TEMPO/Aris Andrianto
Seorang wisatawan asal Belanda menikmati liburan di Kawasan Wisata Pancuran Tujuh Baturraden Banyumas, Kamis (5/7). Selain mencoba lulur belerang dan mandi air panas di lereng Gunung Slamet, mereka juga menyusuri hutan dan melihat bendungan peninggalan Jaman Belanda yang hingga saat ini masih berfungsi. TEMPO/Aris Andrianto
Sejumlah wisatawan asal Belanda menikmati liburan di Kawasan Wisata Pancuran Tujuh Baturraden Banyumas, Kamis (5/7). Selain mencoba lulur belerang dan mandi air panas di lereng Gunung Slamet, mereka juga menyusuri hutan dan melihat bendungan peninggalan Jaman Belanda yang hingga saat ini masih berfungsi. TEMPO/Aris Andrianto
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini