Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Gaya Hidup

Pentingnya Menjaga Keterikatan dengan Kuda bagi Nabila Syakieb

Penting sekali bounding itu antara kuda dan penunggangnya. Sehingga ketika penunggang mau ke kiri, kuda bisa ikutin

15 November 2017 | 08.10 WIB

Sheikh Rashid pernah menjadi altlet berkuda yang mengharumkan negaranya saat memenangkan dua medali emas di Asian Games 2006. Pria yang gemar berolahraga ini dijabarkan tewas karena serangan jantung. AFP/Getty Images
Perbesar
Sheikh Rashid pernah menjadi altlet berkuda yang mengharumkan negaranya saat memenangkan dua medali emas di Asian Games 2006. Pria yang gemar berolahraga ini dijabarkan tewas karena serangan jantung. AFP/Getty Images

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Aktris Nabila Syakieb mengaku sebelum hamil rajin berolahraga kuda sekali dalam sepekan. "Saya minimal berlatih 45 menit menunggang kuda," katanya dalam acara peluncuran Aplikasi informasi tentang berkuda, Djiugo di Jakarta 14 November 2017.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

Sayang kebiasaan itu sudah tidak dilakukannya sejak mulai hamil. Berkuda yang biasa ada hentakan dikhawatirkan memberikan pengaruh buruk pada kehamilannya. Walau begitu, Nabila mengaku tetap main dengan kuda-kudanya. "Saya tetap main untuk bounding," kata wanita yang hamil tujuh bulan ini. Baca: Usia Pria Lebih Pendek Dibanding Perempuan? Intip Penelitiannya

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Perwakilan Pengurus Pusat Persatuan Olahraga Berkuda Seluruh Indonesia Fachtul Anas mengatakan penting sekali membangun keterikatan antara penunggang kuda dan kuda. Hal itu lebih diperlukan bagi para atlet. "Penting sekali bounding itu antara kuda dan penunggangnya. Sehingga ketika penunggang mau ke kiri, kuda bisa ikutin," katanya.

(Dari kiri-kanan) Head Coach dan General Manager Anantya Riding Club Rachmat Natsir, selebriti tanah air Nabila Syakieb, Atlet berkuda ketangkasan (equestrian) Indonesia Reshwara Radinal dan Perwakilan Pengurus Pusat Persatuan Olahraga Berkuda Seluruh Indonesia (PP Pordasi) Fachtul Anas menunjukkan aplikasi Djiugo dalam peluncuran aplikasi Djiugo di Jakarta, Selasa (14/11)

Head Coach dan General Manager Anantya Riding Club Rahmat Natsir mengatakan ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk menjaga kedekatan hubungan dengan kuda. Pertama para penunggang kuda sebaiknya rutin bertemu dengan si kuda dua kali dalam sepekan. "Minimal menunggangi kuda sebanyak 45 menit dalam sehari," katanya.

Tidak hanya itu, para penunggang kuda pun diminta untuk meluangkan waktu lebih dengan si kuda. Misal, saat datang hendak bermain kuda, sebaiknya datang lebih awal. Bisa juga setelah berlatih dengan kuda, para penunggang kuda ini bisa ikut memberi makan kuda, menyisirnya, atau bahkan ikut memandikannya. "Nanti akan timbul rasa keterikatan dan rasa care terhadap hewan itu," katanya. Baca: Secang dan Daun Awar Ampuh untuk Bahan Terapi Kanker Payudara

Manfaat dengan menjaga hubungan antara penunggang kuda dan si kuda adalah akan terhubungan secara emosi. "Penunggang jadi bisa merasakan kapan si kuda lagi marah atau senang. Dengan begitu, mengarahkan dan memperlakukan kuda akan lebih mudah. Jangan sampai penunggang mau kuda ke kanan, tapi si kuda maunya ke kiri," katanya.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus