Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kesehatan

Virus Oropouche Ditularkan Melalui Nyamuk. Apa Risiko dan Gejalanya?

Ahli kesehatan mengimbau wisatawan yang ingin menuju destinasi Amerika Selatan berhati-hati terhadap adanya risiko tertular virus Oropouche

22 Maret 2025 | 14.59 WIB

Virus Oropouche. meteogiornale.it
Perbesar
Virus Oropouche. meteogiornale.it

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

PARA ahli kesehatan mengimbau wisatawan yang ingin menuju destinasi Amerika Selatan berhati-hati terhadap adanya risiko tertular virus Oropouche. Ini virus yang ditularkan melalui nyamuk. Laporan yang diterbitkan Canadian Medical Association Journal menyebut infeksi dari virus Oropouche, terdeteksi menginfeksi wisatawan dari Kanada dan Amerika Serikat yang mengunjungi negara-negara seperti Bolivia, Brasil, Peru, dan Kuba. W

Virus Oropouche mirip dengan demam berdarah dan Zika menyebar melalui nyamuk dan nyamuk kecil penggigit, yang menyebabkan demam, menggigil, sakit kepala, nyeri otot, dan kelemahan ekstrem.

Tentang Virus Oropouche

Virus Oropouche disebut mirip dengan demam berdarah dan Zika, karena ditularkan melalui sengatan nyamuk seperti Culicoides paraensis. Merujuk situs web Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Oropouche merupakan virus RNA untai tunggal tersegmentasi milik keluarga Peribunyaviridae, genus Orthobunyavirus yang pertama kali diidentifikasi pada 1955 di Vega de Oropouche, Trinidad dan Tobago. 

Penyakit virus Oropouche merupakan penyakit arbovirus kedua yang paling umum di Amerika Selatan setelah demam berdarah. Sebelum akhir tahun 2023, penyakit virus Oropouche dilaporkan di Brasil, Bolivia, Kolombia, Ekuador, Haiti, Panama, Peru, Trinidad dan Tobago, Guyana, Venezuela yang sebagian besar kasus dilaporkan di dekat wilayah hutan hujan Amazon.

Sejak Desember 2023 telah terjadi peningkatan jumlah kasus yang dilaporkan, termasuk di wilayah yang penularannya belum pernah terdokumentasi sebelumnya.

Pada 2024, penyakit virus Oropouche yang ditularkan secara lokal dilaporkan terjadi di tujuh negara di Amerika Latin dan Karibia: Brasil, Bolivia, Kolombia, Kuba, Guyana, Peru, dan Republik Dominika. Kasus penyakit virus Oropouche juga dilaporkan di antara pelancong yang kembali dari negara-negara dengan penularan lokal ke Amerika Serikat, Kanada, Spanyol, Italia, dan Jerman. 

Masa inkubasi waktu dari sengatan serangga yang terinfeksi hingga gejala pertama virus Oropouche biasanya 3 hingga 10 hari. Gejala penyakit ini antara lain demam, sakit kepala, nyeri sendi (artralgia), nyeri otot (mialgia), fotofobia (mata sensitif terhadap cahaya), menggigil, mual, muntah, dan ruam. 

Sebagian besar kasus disebut dapat pulih sepenuhnya dalam 7 hari setelah timbulnya gejala. Namun, pemulihan dapat memakan waktu berminggu-minggu pada beberapa pasien dan terkadang komplikasi parah seperti meningitis aseptik. Meskipun kematian akibat infeksi Oropouche tidak banyak dijelaskan, pada 2024 terdapat dua laporan kematian pada orang dewasa muda yang sebelumnya sehat akibat infeksi virus Oropouche.

Dikutip dari WebMD, virus Oropouche untuk saat ini diketahui masih berpusat di Amerika Selatan, Amerika Tengah, dan Karibia. Faktor risiko tertular virus Oropouche jika berada di area yang terdapat virus aktif dan digigit oleh nyamuk atau agas yang terinfeksi. 

Cara untuk mengetahui secara pasti  seseorang terinfeksi virus Oropouche melalui tes darah. Tes harus dilakukan dalam beberapa hari pertama setelah orang tersebut terinfeksi untuk mendapatkan hasil yang paling akurat.

Pilihan Editor: 5 Fakta Demam Berdarah Dengue (DBD) yang Jarang Diketahui

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600
close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus