Limbah Makanan Sirkular ala FoodCycle

FoodCycle Indonesia mengurangi limbah makanan dengan menyalurkan sajian berlebih ke masyarakat miskin. Bagaimana caranya?

25 April 2025 | 15.00 WIB

ic:round-whatsapp file-icons:telegram

material-symbols:fullscreenPerbesar

Relawan FoodCycle Indonesia menyalurkan roti-roti berlebih untuk disalurkan kembali ke penerima manfaat di Jakarta. Dok. FoodCycle Indonesia

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Ringkasan Berita

FoodCycle Indonesia adalah gerakan mengurangi limbah makanan dengan menyalurkan makanan berlebih.
Upaya ini untuk mereduksi limbah makanan yang mencapai 48 ton per tahun, sementara banyak orang Indonesia yang kurang pangan dan gizi.
Gerakan ini sejalan dengan semangat Hari Bumi yang diperingati setiap 22 April.

MEMBUANG-buang makanan termasuk perilaku merusak bumi. Kebiasaan buruk itu masih dilakukan di Indonesia, sehingga menjadikan negeri ini sebagai salah satu negara penghasil limbah makanan terbesar di dunia. Pada saat yang sama, ada sekitar 23 juta orang Indonesia yang mengalami kurang pangan dan kurang gizi.

Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini

Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
Akses penuh seluruh artikel Tempo+
Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
Fitur baca cepat di edisi Mingguan
Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo

Lihat Benefit Lainnya

bappenas

sampah-makanan

ekonomi-sirkular

hari-bumi

limbah-makanan

foodcycle-indonesia

Friski Riana

Lulus dari Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Mercu Buana pada 2013. Bergabung dengan Tempo pada 2015 di desk hukum. Kini menulis untuk desk jeda yang mencakup isu gaya hidup, hobi, dan tren. Pernah terlibat dalam proyek liputan Round Earth Media dari International Women’s Media Foundation dan menulis tentang tantangan berkarier para difabel.

Edisi 20 April 2025