Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Gaya Hidup

7 Kuliner Khas Likupang yang Patut Dicoba, untuk Sarapan hingga Cemilan

Kawasan Likupang yang akan menjadi Kawasan Ekonomi Khusus itu punya beragam kuliner yang nikmat.

8 Maret 2021 | 10.43 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Singkong goreng sambal roa salah satu menu di Kopi Oey Candra Naya, Jakarta, 16 November 2016. TEMPO/Nurdiansah

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Sebagai destinasi super prioritas, Likupang Sulawesi Utara tidak hanya memiliki objek wisata yang menarik seperti pantai Panulisan atau pulau Talise. Kawasan yang akan menjadi Kawasan Ekonomi Khusus itu punya beragam kuliner yang nikmat.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Berikut rekomendasi kuliner asal Likupang yang patut Anda coba dikutip dari Indonesia Travel:

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bubur Tinutuan

Orang lebih mengenalnya dengan nama bubur Manado. Bubur ini memiliki beragam toping yang akan menggoyang lidah.

Ada beragam sayuran segar seperti kangkung, bayam, kemangi, pipilan jagung, ubi, dan labu kuning di atasnya. Bubur juga akan diberi pelengkap seperti cakalang atau cacahan daging sapi.

Pisang Goroho dan Sambal Roa

Pisang goroho adalah jenis pisang yang hanya tumbuh di Sulawesi Utara. Bentuknya panjang dan ramping. Pisang ini diolah dengan cara diiris tipis lalu digoreng. Namun, ada juga yang digoreng dengan baluran tepung Teksturnya akan mirip dengan keripik pisang tetapi dimakan dengan sambal.

Sebagai pendamping pisang goroho dan sambal roa, masyarakat lokal biasanya menyeduh secangkir kopi, teh atau minuman hangat lainnya.

Panada

Sekilas bentuknya mirip dengan pastel. Tapi Panada merupakan roti goreng yang memiliki isian ikan cakalang yang sudah disuwir-suwir kecil. Ikan tersebut juga sudah dibumbui dengan bawang merah, cabai, kemangi, daun bawang dan daun jeruk.

Panada cocok sebagai menu sarapan atau cemilan di sore hari.

Lalampa

Kuliner ini mirip dengan lemper kalau di Jawa. Terbuat dari ketan dan dibungkus dengan daun pisang. Namun, ada beberapa hal yang membedakan.

Pertama, isian lalampa berupa ikan cakalang. Kedua, selain dikukus, lalampa juga harus dibakar. Sebelum dibakar, lalampa diolesi dengan minyak sayur sehingga aroma dan rasanya akan lebih kuat.

Nasi Kuning

Nasi Kuning di Likupang sedikit berbeda dari yang sering Anda temui. Nasinya akan dilengkapi dengan sambal dan ikan cakalang.

Sambal dibuat dari campuran bawang merah, bawang putih, cabai, dan gula merah atau gula batu khas Sulawesi Utara. Kehadiran gula batu itulah yang membuat rasa nasi kuning ini berbeda. 

Cakalang Fufu

Kuliner ini cocok untuk penggemar rasa pedas. Untuk menu yang satu ini, cakalang diolah dengan cara belah menjadi dua, dilumuri bumbu, kemudian diasapi selama kurang lebih empat jam.

Menu ini nikmat disantap dengan nasi hangat dan sambal dabu-dabu. Selain itu, cakalang fufu juga biasanya juga diolah menjadi rica-rica.

Binte Biluhuta

Dalam Bahasa Indonesia dapat diartikan sebagai jagung yang disiram. Menu ini terbuat dari jagung, cabai, tomat, udang kering, parutan kelapa dan air perasan jeruk. Rasanya pedas, manis, dan gurih yang bercampur menjadi satu. Ketika sudah berada di Likupang, kuliner binte biluhuta nggak akan susah ditemui.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus