Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Gaya Hidup

Dampak Manipulasi Emosi bagi Kesehatan Mental dan Fisik

Manipulasi emosi dinilai sebagai bentuk pelecehan emosional yang bisa memberikan dampak serius pada korban dan mempengaruhi kesehatan mental.

17 Desember 2024 | 20.56 WIB

Ilustrasi pasangan bertengkar. shutterstock.com
Perbesar
Ilustrasi pasangan bertengkar. shutterstock.com

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Manipulasi emosi adalah bentuk manipulasi psikologis di mana seseorang berusaha mengendalikan emosi orang lain. Hal ini sering dilakukan melalui bujukan, paksaan, atau bahkan pemerasan emosional, menurut PsychCentral.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Manipulasi dilakukan seseorang (manipulator) biasanya menggunakan permainan pikiran untuk merebut kekuasaan dalam suatu hubungan. Tujuan utamanya untuk mengendalikan orang lain dan mendapatkan apa yang diinginkan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Manipulasi emosi juga dinilai sebagai bentuk pelecehan emosional yang bisa memberikan dampak serius pada korban. Pelecehan emosional sama berbahayanya dengan pelecehan fisik karena keduanya bisa berkontribusi pada harga diri yang rendah dan depresi.

Manipulasi emosi dapat muncul dalam berbagai bentuk, seperti kemarahan, kekecewaan yang diekspresikan, ejekan, atau rasa bersalah. Hal ini dapat merusak kepercayaan, menyebabkan kebencian, dan mempengaruhi kesehatan mental dan kesejahteraan korban. Korban manipulasi emosional dapat mengalami.

-Harga diri yang rendah: Korban merasa tidak berharga akibat terus-menerus direndahkan.
-Trauma jangka panjang: Ketakutan, kecemasan, dan depresi.
-Ketergantungan emosional: Korban mungkin sulit keluar dari hubungan tidak sehat karena sudah kehilangan rasa percaya diri.
-Gangguan kesehatan fisik.

Cara menghadapi manipulator emosi
Mengenali tanda atau ciri manipulasi emosi penting untuk bisa mengambil langkah agar segera dihentikan karena bisa berisiko mengganggu kesehatan. Jika Anda merasa dimanipulasi, ada beberapa cara yang dapat dilakukan, di antaranya:

-Sampaikan pendapat dengan jelas, tegas, langsung, dan spesifik. Minta maaf jika Anda memang bersalah tapi tidak perlu berlebihan sebab rasa bersalah dapat menjadi alat yang ampuh untuk memanipulasi emosi.

-Perhatikan pola perilaku yang tidak sehat seperti perasaan bersalah, kebohongan, atau sanjungan berlebihan. Batasi informasi tentang diri seperti ketakutan, rasa tidak aman, atau kerentanan. 

-Jangan mencoba mengalahkan mereka. Sebaliknya, belajarlah untuk mengenali strateginya sehingga Anda dapat mempersiapkan tanggapan dengan baik. Semakin mencoba berargumen, pelaku akan semakin menyudutkan dan membuat korban meragukan diri sendiri.

-Hindari interaksi yang terlalu banyak dengan manipulator, terlebih jika hubungan dengannya bukan personal. Jika merasa seseorang memanipulasi emosi Anda, tidak masalah untuk menjauh dari situasi tersebut untuk mengumpulkan kembali pikiran.

-Saat merasa menghadapi seorang manipulator, Anda bisa mencari bantuan dengan orang yang bisa dipercaya untuk bercerita atau meminta saran. Bisa dengan teman atau anggota keluarga terpercaya serta terapis atau konselor untuk membantu mengidentifikasi perilaku dan menegakkan batasan.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus