Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Gangguan bicara atau disartria paling umum diderita karena adanya gangguan yang terjadi pada otot yang berperan dalam menghasilkan suara seperti bibir, lidah, pita suara, atau diafragma di dada. Bicara cadel menjadi salah satu disartria.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ada banyak asumsi soal cadel ini, seperti cadel yang terjadi pada seseorang dipengaruhi oleh ukuran panjang lidahnya, padahal asumsi tersebut tidak tepat. Cadel terjadi karena peranan Frenulum Linguae.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Lantas apakah Frenulum Linguae? Mengutip dari Jurnal Kedokteran Universitas Andalas (Unand) frenulum linguae dijelaskan sebagai jaringan ikat yang menghubungkan dasar lidah dengan ujung lidah bagian bawah atau tali lidah. Istilah lidah pendek sebenarnya bukan dimaksud pada ukuran lidah namun untuk menggambarkan gangguan frenulum. Dalam bahasa kedokteran, frenulum linguae disebut dengan Ankyloglossia atau disebut dengan tongue tie atau lidah-dasi.
Bukan hanya pengucapan artikulasi kata-kata yang salah, misalnya menyebutkan huruf “L” dan “R”, penderita Ankyloglosia juga mengalami beberap gangguan lain seperti proses makan, jadi ketika makan pergerakan lidah yang terbatas membuat makanan jadi berantakan. Pada bayi, ankyloglosia berpengaruh pada proses menyusui.
Jika ingin melihat keberadaan Frenulum Linguae dengan menggerakkan lidah ke atas akan terlihat ada seperti benang tebal yang menghubungkan dasar mulut dengan lidah, dan itulah frenulum Linguuae. Kemudian perbedaan panjang dan pendek frenulum linguae yang membuat perbedaan kemampuan getar dan penentu pelafalan kata dan huruf.
Ada beberapa jenis cadel, seperti Lateral lis. Penderita cadel ini akan kesulitan menyebutkan huruf “S” atau “Z”. Jadi ketika penderita lateral lis menyebutkan seperti “Las” akan terdengar ”Lasst”.
Selanjutnya, Palatal lisp yakni penderita cadel ketika menyebutkan huruf “S” bagian tengah lidah malah menyentuh langit-langit mulut, misalnya mengucap kata “Malas” jadi terdengar “ Malash”.
Kemudian ada Dentalized lisp, penderita cadel sulit menyebutkan huruf “D” dan “S”, lalu ada Interdental lisp, jenis cadel ini membuat penderita sulit mengucapkan huruf “S” atau “Z”.
Penyebab seseorang sulit melafalkan huruf dengan jelas, ada dipengaruhi oleh beberapa faktor akibat seperti adanya Kebiasaan buruk saat masih kecil seperti membiasakan anak dikenalkan dengan penyebutan nama yang tidak tepat dengan gaya cadel, sehingga mempengaruhi perkembangan lidah.
Faktor penyebab selanjutnya adalah adanya gangguan struktur mulut, seperti yang telah dijelaskan di awal, bahwa cadel terjadi akibat perkembangan Frenulum Linguae.
Faktor penyebab selanjutnya adalah faktor psikologi seperti ingin mendapatkan lain agar mendapat perhatian dari orang di sekitarnya.
Penyembuhannya sendiri bisa dilakukan dengan terapi bicara, namun akan sulit ketika dilakukan setalah dewasa. Cadel yang terjadi masa anak-anak akan lebih mudah untuk diajari untuk menutur dengan benar dengan rutin mengajarkan bagaimana mengucapkan huruf-huruf tertentu dengan benar.
TIKA AYU