Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kesehatan

Ellen DeGeneres Didiagnosis Osteoporosis, Siapa Saja yang Berisiko Alami Kondisi Ini?

Ellen DeGeneres didiagnosis osteoporosis. Meski identik dengan lansia, siapa pun bisa mengalami masalah pengeroposan tulang ini.

1 Oktober 2024 | 16.39 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Menurut majalah Forbes, Ellen DeGeneres menempati posisi keempat sebagai selebriti dengan bayaran tertinggi sebesar 75 juta dollar AS. Smallz & Raskind/Getty Images for The People's Choice Awards

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Pembawa acara ternama Ellen DeGeneres pekan lalu mengumumkan ia didiagnosis osteoporosis, juga gangguan kompulsif obsesif (OCD) dan juga gangguan hiperaktivitas ADHD. Pengakuan itu disampaikannya di acara spesial Netflix "For Your Consideration".

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Saya merasakan sakit yang luar biasa dan berpikir ada otot yang sobek atau sejenisnya, kemudian saya menjalani MRI dai dikatakan hanya radang sendi. Saya tanya, 'Kok bisa?' dan dokter menjawab, 'Itu biasa di usia Anda,'" ujar wanita berusia 66 tahun itu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dr. Gbolahan Okubadejo, pakar bedah tulang belakang di Institute for Comprehensive Spine Care di New Jersey mengatakan, "Postur Ellen masih terlihat baik dan juga masih aktif dan sehat. Tergantung keparahan yang dialaminya, ia masih punya kesempatan besar untuk menjalani kehidupan yang normal."

Beragam penyebab
Osteoporosis adalah masalah tulang akibat menurunnya kepadatan mineral dan massa tulang atau saat struktur dan kekuatan tulang berubah, menurut National Institute of Arthritis and Musculoskeletal and Skin Diseases di Amerika Serikat. Kondisi ini bisa menyebabkan berkurangnya kekuatan tulang sehingga meningkatkan risiko patah tulang.

"Osteoporosis terjadi ketika tubuh kehilangan banyak massa tulang atau tak cukup memproduksinya agar kepadatan tulang yang sehat terjaga. Meski populasi tertentu lebih rentan osteoporosis, kondisi ini juga bisa karena penuaan, perubahan hormon terkait usia, dan faktor gaya hidup atau kekurangan vitamin dan mineral tertentu," tutur Okubadejo kepada Fox News Digital.

Pada tahap awal, kondisi ini tak menunjukkan gejala. Ketika tulang mulai melemah, maka muncullah sakit punggung, penurunan tinggi badan, postur bungkuk, dan mudah patah tulang. Menurut Mayo Clinic, penyebab lain adalah ketidakseimbangan hormon, pernah menjalani operasi usus, kurang asupan kalsium, mengalami gangguan makan, dan juga karena keturunan.

"Orang yang kurang bergerak juga juga berisiko lebih tinggi osteoporosis dibandingkan yang lebih aktif," jelas Mayo Clinic.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus