Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Beberapa waktu lalu istilah husband stitch ramai diperbincangkan di Twitter. Secara harfiah istilah ini diartikan sebagai jahitan suami. Husband stitch merupakan jahitan tambahan yang diterima oleh wanita setelah persalinan pervaginam.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Mengutip dari Healthline, jahitan ini bertujuan untuk mengencangkan vagina ke kondisi sebelum melahirkan untuk meningkatkan kenikmatan pasangan seksual pria. Namun, husband stitch sebenarnya bukanlah prosedur medis resmi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Melansir dari laman Medical News Today, tidak ada penelitian atau dokumen medis yang bisa digunakan untuk memverifikasi seberapa sering prosedur ini dilakukan atau berapa banyak wanita yang menerima husband stitch.
Pada dasarnya, persalinan normal atau episiotomi memerlukan jahitan. Beberapa mungkin dapat sembuh tanpa masalah. Namun kondisi ini juga dapat menimbulkan komplikasi sebagai berikut:
1. Peningkatan rasa sakit di sayatan
2. Pendarahan persisten atau meningkat
3. Kebocoran urin atau feses
4. Tanda-tanda infeksi, seperti nanah, bau tidak sedap
5. Pembengkakan di tempat sayatan
6. Rasa sakit yang terus-menerus dengan hubungan vagina
7. Ketidakmampuan untuk menggunakan tampon
8. Peningkatan risiko harus menjalani episiotomi lagi pada kelahiran berikutnya
9. Pembentukan jaringan parut
10. Prolaps dari rahim
11. Trauma emosional
WINDA OKTAVIA