Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Kepolisian Federal Brasil menyelidiki paket diduga berisi organ tubuh manusia yang dikirim ke Singapura. Paket itu disebut berisi tangan manusia dan tiga bungkus plasenta manusia yang telah diawetkan dengan proses plastinasi di sebuah laboratorium di Amazonas State University. Melansir Vice World News, paket tersebut dibuat untuk perancang busana dan influencer Indonesia Arnold Putra.
Desainer ini sebelumnya menuai kontroversi karena ketertarikannya pada bagian tubuh manusia untuk dijadikan sebagai karyanya. Pada 2020, ia menjadi berita karena menjual tas tangan yang terbuat dari tulang belakang manusia beberapa tahun sebelumnya. Tas tersebut dihargai US$ 5.000 atau sekitar Rp72 juta. Dalam fotonya, terlihat jika pegangan tas tersebut terbuat dari tulang belakang.
Di Instagram @byarnoldputra yang memuat karya-karyanya, tertulis tas yang diberi nama Amitayus tersebut terbuat dari lidah buaya dengan pegangan yang terbuat dari seluruh tulang belakang anak yang menderita osteoporosis dan dibuat di Los Angeles. Putra mengklaim tulang-tulang itu bersumber secara etis dari surplus medis di Kanada, menurut Newsweek.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Di Instagram, Putra menanggapi kritik online terhadap tas tersebut dengan menulis pernyataan. "Ini adalah bagian dari proses pembelajaran kreatif yang harus melibatkan oposisi, jika tidak, itu hanya akan menjadi bentuk validasi berulang."
Putra mengatakan di platform Not Just a Label bahwa dia terpesona oleh bagian tubuh yang dilebih-lebihkan dari humanoid mitis yang hanya beredar dari mulut ke mulut.
Bulan lalu, Putra memicu kontroversi karena mengenakan pakaian yang terinspirasi oleh Pemuda Pancasila ke Paris Fashion Week. Pakaian ini kembali mengundang kontroversi di media sosial, salah satunya @sandhatu yang mengungkit sejarah organisasi tersebut.
"Arnold Putra, an Indonesian fashion designer, wore Pancasila Youth uniform at Paris Fashion Week 2022. Pancasila Youth is a far-right paramilitary organization that was involved in the 1965-66 genocide. Arnold was criticized before for making a bag from human spine," tulis pemilik akun tersebut.
Putra lebih banyak membuat karyanya di luar negeri. Akun @byarnoldputra juga memuat karya jaket kulit dengan hiasan yang diklaim terbuat dari tulang rusuk manusia.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Arnold Putra bukanlah artis pertama yang terlibat kasus karena penggunaan bagian tubuh manusia. Seniman Inggris Anthony-Noel Kelly dinyatakan bersalah menyelundupkan sisa-sisa manusia dari Royal College of Surgeons untuk membuat cetakan patung. Dia dijatuhi hukuman sembilan bulan penjara pada tahun 1998. Perdagangan organ manusia adalah ilegal di hampir setiap negara dengan hukuman yang berbeda-beda. Di Brasil, hukuman perdagangan organ hingga delapan tahun.
VICE | NEWSWEEK
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.