Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Susu ikan disinyalir menjadi solusi pengganti susu sapi pada program makan bergizi gratis presiden Prabowo Subianto. Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menyebutkan minuman protein ini adalah salah satu produk turunan dari hidrolisat protein ikan (HPI) yang diolah dan disajikan menyerupai susu.
Apa Itu Susu Ikan?
Dilansir dari Antara, susu ikan sebenarnya bukanlah susu dalam arti yang umum dikenal. Istilah ini mengacu pada cairan hasil olahan dari bubuk ikan yang mengandung protein dan nutrisi tinggi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Susu ikan berasal dari ekstraksi ikan yang mengandung protein tinggi, biasanya dari jenis ikan yang kaya akan omega-3 dan asam lemak esensial. Ekstrak ikan ini dapat dalam bentuk cair atau bubuk, sehingga disebut susu ikan karena kemiripannya dengan susu sapi dari segi bentuk olahan dan manfaat kesehatan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Proses pembuatan susu ikan melibatkan ekstraksi nutrisi penting dari bagian tubuh ikan tertentu, seperti daging, kulit atau tulang. Hingga hasil akhirnya merupakan hidrolisat protein ikan atau HPI. Setelah diekstrak, HPI diolah dengan campuran bahan lainnya untuk menghasilkan produk yang dapat dikonsumsi.
Meski secara tekstur mirip dengan susu biasa, rasanya tentu saja berbeda karena berasal dari ikan. Meski terdengar mengkhawatirkan, rasa dari susu ikan hampir sama dengan susu pada umumnya, tidak terlalu berbau amis menyengat saat dikonsumsi karena sudah melalui proses pengolahan modern.
Dalam catatan Tempo, susu ikan kaya akan protein, asam amino esensial, omega-3, vitamin B12, vitamin D, fosfor, dan kalsium. Keunggulan dari protein yang ada dalam ikan juga lebih mudah di cerna oleh tubuh dibandingkan susu sapi pada umumnya.
Guru Besar Gizi Klinik Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin Makassar Agussalim Bukhari, mengatakan protein dalam produk susu dari ekstrak ikan lebih tinggi dari susu sapi, namun tidak bisa hanya diminum dari satu sumber tanpa tambahan zat gizi lainnya. Diperlukan sumber gizi lainnya untuk memenuhi kebutuhan kalori anak dengan jumlah yang telah disesuaikan dan terdaftar izin edar Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
Agus mengatakan susu ikan harus mengandung konsentrat yang baik untuk menghasilkan protein kalori dan lemak yang ditambahkan agar bisa mencukupi kebutuhan kalori harian anak. Berbeda dengan susu sapi yang biasanya terkandung 150 kalori dalam satu gelas saji.
Kakak Indra Purnama turut berkontribusi pada artikel ini.
Pilihan editor: Catatan Pakar Gizi UGM untuk Program Makan Bergizi Gratis