Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Selama bulan Ramadan 2024, portal informasi budaya Indonesia, Indonesia Kaya menghadirkan web series mengulik keragaman kuliner khas Nusantara. Web series berjudul Kuliner Indonesia Kaya itu akan menampilkan ragam kuliner di Jawa Timur, Banjarmasin dan Lombok.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Program Director www.IndonesiaKaya.com, Renitasari Adrian mengatakan melalui web series ini, ingin mengenalkan dan menambah pengetahuan para pecinta kuliner tentang keragaman masakan Indonesia. Di mana masing-masing daerah memiliki kelezatan, citarasa, dan nilai budaya yang berbeda.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Semoga ketiga episode terbaru dari Kuliner Indonesia Kaya ini dapat menginspirasi, menambah wawasan dan meningkatkan minat para pecinta kuliner dengan keragaman yang ada," katanya, dalam keterangan tertulis yang diterima Tempo.
Ada tiga episode web series yang hadir dalam format dokumenter membahas tentang filosofi, cara hingga tips memasak. Episode pertama ditayangkan sejak Kamis, 21 Maret 2024, yang menampilkan hidangan khas dari ujung timur pulau Jawa.
Tajih Sobih. (dok. Indonesia Kaya)
Bagi masyarakat Jawa Timur, kuliner bukan sekedar hidangan yang diwariskan. Tapi budaya yang budaya yang mencerminkan karakter kerukunan keberagaman dan nilai kesantunan. Misalnya Bebek Songkem Pak Salim, di Bangkalan, Madura. Bambang Hermanto, penerus generasi ketiga dari Bebek Songkem Pak Salim menjelaskan tentang filosofi dan keunikan Bebek Songkem dari cara memasaknya.
Setelah menyaksikan keunikan dari Bebek Songkem, pecinta kuliner diajak untuk menyaksikan proses pembuatan Tajin Sobih dari Ibu Mardiah, yang diwariskan dari Ibu Kandungnya. Selanjutnya pecinta kuliner diajak untuk menyaksikan keunikan dari proses pembuatan Pecel Semanggi, dari Bu Kemi seorang pedagang Pecel Semanggi.
Episode kedua ditayangkan pada Kamis 28 Maret 2024. Kali ini pecinta kuliner diajak untuk mengunjungi ragam kuliner yang ada di kota 1000 sungai, yaitu Banjarmasin, Kalimantan Selatan. Diantaranya mengulik kelezatan dan sejarah singkat Ketupat Kandangan yang dipadukan dengan Ikan gabus asap dari Ketupat Kaum Banjarmasin yang sudah didirikan dari tahun 1890.
Ketupat Kandangan (dok. Indonesia Kaya)
Selanjutnya pecinta kuliner diajak untuk melihat visualisasi menarik dari kuliner yang lahir dari proses akulturasi budaya, yaitu Mie Bancir yang dipadukan dengan suwiran ayam kampung, irisan dari telur bebek, daun seledri, dan bawang goreng dari Mie Bancir Khas Banjar Ala Agus Sasirangan. Di akhir episode, pecinta kuliner diajak untuk melihat sejarah singkat dan proses pembuatan Kue Bingka.
Sedangkan episode terakhir ditayangkan pada Kamis, 4 April 2024. Episode ketiga ini akan membawa para pecinta kuliner untuk menyaksikan ragam kuliner yang ada di Lombok. Selama kurang lebih 10 menit, penikmat seni akan menyaksikan sejarah singkat dan proses pembuatan dari Babalung, Sate Rembiga dan Cerorot.