Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kesehatan

Penyakit Spinal Stenosis Menyerang Tulang Belakang Ju Haknyeon The Boyz, Apakah Itu?

Salah satu personil THE BOYZ, Ju Haknyeon menghentikan sementara semua aktivitas setelah didiagnosis mengalami spinal stenosis. Apakah penyebabnya?

22 November 2023 | 11.45 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Pada 16 November 2023, IST Entertainment secara resmi mengumumkan bahwa Ju Haknyeon akan hiatus sementara. Menurut agensi, Ju Haknyeon sudah menderita spinal stenosis atau sakit punggung selama beberapa waktu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Namun, rasa sakit punggung semakin memburuk sehingga harus dibawa ke rumah sakit. Setelah diperiksa, ia didiagnosis spinal stenosis di bagian bawah punggung. Dokter pun menasihatinya agar menghindari gerakan besar dan mengawasi kondisi tulang belakang melalui perawatan medis serta rehabilitasi fisik.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Berdasarkan Soompi, Ju Haknyeon akan mengambil istirahat sementara dari semua kegiatan karena spinal stenosis. Ia juga tidak mengikuti comeback bersama THE BOYZ pada 20 November 2023 dan konser encore pada Desember 2023.

Spinal Stenosis

Spinal stenosis adalah penyempitan satu atau lebih ruang di dalam tulang belakang. Pada bagian tubuh ini memiliki saluran berupa terowongan yang mengalir melalui setiap tulang belakang yang berisi sumsum. Terdapat lebih sedikit ruang di dalam kanal tulang belakang, kram sumsum tulang belakang, dan saraf yang bercabang (akar saraf).

Ruang yang dikencangkan dapat menyebabkan sumsum tulang belakang atau saraf menjadi teriritasi, terkompresi, atau terjepit. Akibatnya, seseorang akan mengalami sakit punggung dan masalah saraf lainnya, seperti linu panggul. Beberapa kondisi dan cedera dapat menyebabkan kanal tulang belakang yang menyempit. Stenosis tulang belakang dapat menyerang siapa saja, tetapi paling sering terjadi pada orang yang berusia di atas 50 tahun.

Menurut clevelandclinic.org, spinal stenosis memiliki beberapa penyebab yang dibagi menjadi dua kelompok utama, yaitu bawaan sejak lahir dan berkembang setelah lahir. Stenosis yang terjadi sejak lahir dapat berasal dari faktor genetik.

Namun, hanya 9 persen kasus yang dihasilkan dari penyebab bawaan. Secara lebih lengkap, berikut adalah penyebab spinal stenosis yang terjadi sejak lahir, yaitu:

  • Masalah dengan pembentukan tulang belakang selama perkembangan janin;
  • Achondroplasia berupa gangguan pertumbuhan tulang yang mengakibatkan dwarfisme karena mutasi genetik;
  • Disrafisme tulang belakang terjadi ketika tulang belakang, sumsum tulang belakang, atau akar saraf tidak terbentuk dengan baik selama perkembangan janin;
  • Kyphosis bawaan ketika tulang belakang anak melengkung ke luar lebih dari yang seharusnya;
  • Osteopetrosis menyebabkan tulang anak tumbuh tidak normal dan terlalu padat;
  • Sindrom Morquio yang memengaruhi tulang, tulang belakang, dan sistem tubuh anak;
  • Pickles pendek kongenital terjadi Ketika bayi lahir dengan pedikel vertebra (sisi tulang dari kanal tulang belakang) yang panjangnya lebih pendek; 
  • Multiple exostoses herediter yang menyebabkan beberapa pertumbuhan tulang kecil (penonjolan). 

Sementara itu, penyebab spinal stenosis setelah lahir terjadi karena beberapa kondisi berikut ini, antara lain: 

  • Pertumbuhan tulang berlebihan,
  • Hernia,
  • Ligamen menebal,
  • Fraktur dan cedera tulang belakang, 
  • Kista atau tumor tulang belakang.

Spinal stenosis dapat dikenali dengan beberapa gejala tergantung di mana dan seberapa parah rasa sakit tulang belakang. Seseorang mungkin merasakan beberapa kondisi berikut di leher, punggung, lengan, kaki, tangan, atau kaki, yaitu:

  • Rasa sakit
  • Mati rasa
  • Kesemutan
  • Kelemahan

Pilihan Editor: Memahami Macam Nyeri Punggung Beserta Penyebab dan Risikonya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus