Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Gaya Hidup

Perbedaan Dry Food VS Wet Food, Mana yang Lebih Baik untuk Kucing?

Memiliki kucing yang menggemaskan adalah impian bagi penyuka binatang. Berikut ini perbedaan makanan kucing dry food vs wet food.

2 Mei 2023 | 09.37 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Memiliki kucing yang menggemaskan adalah impian bagi penyuka binatang. Namun, memelihara kucing tidak semudah yang dibayangkan, Anda perlu belajar tentang cara merawat kesehatan kucing, pengelolaan emosi, dan makanan yang tepat. Untuk makanannya, banyak variasi yang dapat ditemukan di pet shop yang pasti akan membingungkan pemula. Mulailah dengan dapat membedakan dry food dan wet food berikut ini.

Perbedaan Dry Food VS Wet Food

  • Kandungan nutrisi pada jenis makanan

Kandungan karbohidrat pada wet food tidak lebih banyak daripada dry food. Kemudian, biasanya makanan mengandung probiotik, protein, dan lemak yang salah satunya untuk melancarkan pencernaan kucing lucu Anda. Untuk itu, Anda perlu selektif dalam memilih jenis makanan kucing dan mereknya karena tidak semua makanan tersebut cocok dikonsumsi juga kandungannya memiliki perbedaan produksi.

  • Bakteri yang terkandung 

Dalam kandungan makanan wet food, bakteri lebih cepat berkembang biak. Hal tersebut dikarenakan produksi makanan yang mentah tanpa proses pemasakan. Jika kucing sering mengonsumsi wet food, kemungkinan gangguan pencernaan dan lainnya akan terjadi. Berbeda dengan dry food yang biasa dimasak dengan suhu 120 hingga 1600 celcius. Prosesnya tersebut akan membunuh bakteri jahat dan aman dikonsumsi kucing.

  • Tingkat kelembapan 

Kelembaban yang tinggi jelas dapat ditebak pada wet food yang memiliki 90% kandungan air. Ditambah dengan gizi lain seperti berbagai vitamin, karbohidrat, dan lemak. Begitu pula kandungan dry food yang mengandung gizi yang sama dan 10% terbuat dari air. Tingkat kelembaban makanan kucing kemungkinan besar akan mempengaruhi tingkat kesehatannya.

  • Penyimpanan makanan 

Dry food dapat Anda simpan di mana saja asalkan bersih dan tidak langsung terkena sinar matahari. Dry food juga butuh tempat yang kering agar makanan terhindar dari kadar air yang dapat menyebabkan jamur. Juga kemasan ditutup rapat untuk menjaga kualitas makanan kucing yang aman. Berbeda dengan wet food yang tidak awet dan harus Anda amankan di kulkas minimal suhu 2 derajat. Masa penyimpanan dry food terbilang lebih lama sekitar 1 tahun dari tanggal produksi. Sedangkan, wet food tidak lebih dari 1 hari jika tanpa pendinginan.

  • Harga makanan

Harga daging dalam wet food menyebabkan per kemasan produksinya lebih mahal. Dibanding dry food yang dapat Anda beli mulai Rp 20 ribuan. Jika melihat harga daging untuk makanan kucing yang mahal seperti daging ayam yang mencapai Rp 45 ribuan per kilogram dan daging sapi mencapai Rp 120 ribuan, maka Anda harus siap merogoh uang lebih dari satu juta per bulan untuk memeilihara kucing. Bayangkan bahwa Anda harus memberinya makan 3 kali sehari. Belum terhitung biaya kecantikan dan kesehatannya.

Mana yang Lebih Baik Dry Food VS Wet Food?

Manfaat wet food untuk kucing yang sehat:

  1. Menjaga cairan tubuh tetap tersuplai baik. Kandungan baik untuk kucing dengan mineral yang mencapai 90% per kemasan. Hal tersebut dapat mempengaruhi kesehatan metabolisme terutama pada kucing yang sudah tua. Namun, hanya hewan tertentu yang dapat beradaptasi dengan wet food.
  2. Makanan dapat mempengaruhi pola tingkah laku kucing. Salah satunya wet food yang terbukti membuat kucing ada yang merasa tidak sabar makan dengan aroma daging yang menggoda. Kesehatan giginya juga dapat terancam karena plak makanan.
  3. Nafsu makan kucing akan bertambah. Namun, ketidak sabarannya untuk makan wet food dapat menyebabkan wet food berceceran di lantai. Gizi kucing juga terpenuhi baik.

Sementara itu, dry food juga mengandung manfaat yang kaya sehatnya untuk kucing Anda:

  1. Dry food yang biasanya keras dan renyah dapat melatih kekuatan gigi kucing Anda. Pengaruh cuaca yang panas juga dapat membuat dry food keras. Untuk mineral yang dikandung dry food dan gizi lain, membuat kucing kekurangan gizi dan obesitas.
  2. Rasanya dry food akan menjadi masalah bagi kucing yang tua. Giginya mungkin tidak sekuat dahulu untuk mengunyah makanan ditambah kandungan air dry food yang kurang menjadikannya susah tertelan.

Menurut banyak sumber, dry food lebih disukai kucing. Aroma dry food juga biasa dicampur dengan perisa rasa yang memikat untuk menambah nafsu makan. Kemudian, dry food memiliki harga murah, daya simpan yang awet, dan dapat dijadikan camilan untuk kucing.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

NIA HEPPY | ALFI MUNA SYARIFAH

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus