Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kesehatan

Perbedaan Sampo SLS dan Non-SLS dan 9 Bahan yang Harus Dihindari

Meski efektif membersihkan minyak dan kotoran, SLS pada sampo memiliki efek samping pada kesehatan rambut dan kulit kepala.

17 Februari 2025 | 11.00 WIB

Ilustrasi memilih sampo. Shutterstock
Perbesar
Ilustrasi memilih sampo. Shutterstock

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Sampo merupakan salah satu produk perawatan rambut yang digunakan sehari-hari. Namun, tidak semua sampo memiliki kandungan yang sama. Salah satu perbedaan utama dalam formulasi sampo adalah keberadaan Sodium Lauryl Sulfate (SLS), bahan pembersih yang sering digunakan untuk menghasilkan busa melimpah.

Meski efektif membersihkan minyak dan kotoran, SLS juga memiliki efek samping yang dapat berpengaruh pada kesehatan rambut dan kulit kepala. Lalu, mana yang lebih baik: shampo dengan SLS atau shampo non-SLS? Simak perbedaannya berikut ini.

Apa Itu SLS dalam Shampo?

Dilansir dari thehairmovementsalon.com, Sodium Lauryl Sulfate (SLS) adalah surfaktan yang berfungsi untuk mengangkat minyak dan kotoran dari rambut serta kulit kepala. Bahan ini juga bertanggung jawab atas busa melimpah yang sering dianggap sebagai tanda efektivitas pembersihan.

Namun, karena sifatnya yang cukup keras, SLS dapat menghilangkan minyak alami rambut, membuatnya kering, kusam, dan lebih rentan terhadap kerusakan. Bagi pemilik rambut kering, sensitif, atau diwarnai, sampo SLS bisa menyebabkan masalah seperti iritasi kulit kepala, ketombe, bahkan warna rambut yang cepat memudar.

Kelebihan:

  • Membersihkan rambut secara menyeluruh dengan cepat.
  • Cocok untuk rambut yang sangat berminyak karena mampu mengangkat minyak berlebih.
  • Harga lebih terjangkau dibandingkan sampo non-SLS.

Kekurangan:

  • Dapat membuat rambut menjadi lebih kering dan mudah patah.
  • Berpotensi menyebabkan iritasi bagi pemilik kulit kepala sensitif.
  • Tidak cocok untuk rambut yang diwarnai atau telah menjalani perawatan kimia karena dapat mempercepat hilangnya warna dan kelembutan rambut.

Apa Itu Shampo Non-SLS?

Sampo non-SLS menggunakan bahan pembersih yang lebih lembut, seperti Sodium Coco Sulfate (SCS), Dilansir dari zalora.co.id, Sodium Lauryl Glucose Carboxylate, atau Cocamidopropyl Betaine. Meskipun tidak menghasilkan busa sebanyak shampo SLS, formulasi ini lebih ramah terhadap rambut dan kulit kepala, terutama bagi mereka yang memiliki rambut kering, sensitif, atau mengalami masalah ketombe dan iritasi.

Kelebihan:

  • Lebih lembut dan tidak menyebabkan kulit kepala kering atau iritasi.
  • Membantu menjaga kelembapan alami rambut, membuatnya lebih sehat dan berkilau.
  • Cocok untuk rambut yang diwarnai karena tidak mempercepat luntur warna.
  • Mengurangi risiko ketombe dan masalah kulit kepala sensitif.

Kekurangan:

  • Kurang efektif dalam membersihkan minyak berlebih pada rambut yang sangat berminyak.
  • Tidak menghasilkan banyak busa, yang bagi sebagian orang terasa kurang nyaman.
  • Harganya lebih mahal karena menggunakan bahan alami yang lebih lembut.

Selain perkara SLS dan Non-SLS, sejumlah kandungan juga bisa dipertimbangkan saat memilih sampo. Sebab, tidak semua kandungannya aman bagi kesehatan. Beberapa bahan kimia dalam sampo dapat menyebabkan iritasi, gangguan hormon, bahkan meningkatkan risiko penyakit serius.

Dilansir dari genesiscareer.edu, berikut adalah sembilan kandungan dalam sampo yang sebaiknya dihindari:

1. Sulfat

Sulfat, seperti Sodium Lauryl Sulfate (SLS) dan Sodium Laureth Sulfate (SLES), sering digunakan sebagai agen pembersih yang menghasilkan busa. Namun, zat ini dapat menghilangkan minyak alami rambut, menyebabkan kekeringan, ketombe, serta iritasi kulit kepala. Lebih dari itu, sulfat juga dikaitkan dengan gangguan hormon dan potensi risiko kanker.

2. Paraben

Paraben, seperti butylparaben, ethylparaben, dan methylparaben, berfungsi sebagai pengawet dalam sampo. Namun, zat ini dapat mengganggu keseimbangan hormon, menyebabkan iritasi kulit, bahkan berpotensi mempengaruhi kesehatan reproduksi dan sistem saraf.

3. Polietilen Glikol (PEG)

Polietilen glikol sering digunakan sebagai zat pengental dalam sampo. Bahan ini dapat menghilangkan kelembapan alami rambut, menyebabkan kerusakan, serta dikategorikan sebagai racun perkembangan yang berisiko mengganggu pertumbuhan manusia.

4. Triklosan

Triklosan adalah zat antibakteri yang dilarang dalam sabun antibakteri, tetapi masih ditemukan dalam sampo. Zat ini dapat mengganggu sistem hormon, menyebabkan gangguan reproduksi, masalah sistem kekebalan tubuh, bahkan berpotensi menyebabkan kanker.

5. Formaldehida

Formaldehida adalah bahan pengawet yang dapat meresap ke dalam kulit kepala dan berbahaya jika terhirup. Zat ini dapat menyebabkan keracunan, memperburuk asma, serta dikaitkan dengan risiko kanker. Senyawa seperti quaternium-15 sering digunakan sebagai pelepas formaldehida dalam sampo.

6. Pewangi dan Pewarna Sintetis

Label "pewangi" dalam sampo sering kali menyembunyikan berbagai bahan kimia yang dapat menyebabkan kemandulan, iritasi kulit, rambut rontok, hingga asma. Sementara itu, pewarna sintetis yang berasal dari tar batubara dapat meningkatkan risiko kanker. Produk dengan label FD&C atau D&C diikuti angka sebaiknya dihindari.

7. Dimetikon

Dimetikon, sejenis silikon, dapat memberikan efek lembut sementara pada rambut. Namun, dalam jangka panjang, zat ini menyebabkan penumpukan di kulit kepala, menghambat aliran nutrisi ke rambut, dan mengakibatkan rambut menjadi kering serta mudah patah.

8. Retinyl Palmitate

Retinyl palmitate adalah turunan vitamin A yang diketahui dapat menyebabkan iritasi kulit, kemerahan, serta bersisik. Lebih dari itu, penelitian mengaitkan bahan ini dengan risiko kanker dan gangguan sistem reproduksi.

9. Phthalates

Phthalates digunakan sebagai bahan pengikat dalam produk kosmetik, termasuk sampo. Zat ini dikaitkan dengan gangguan hormon, penurunan jumlah sperma, risiko keguguran, serta gangguan fungsi ginjal dan tiroid.

Winda Oktavia turut berkontribusi dalam penulisan artikel ini. 

Pilihan Editor: Sri Mulyani Pastikan Sabun dan Sampo Tidak Terkena PPN 12 Persen

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600
close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus