Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Kesehatan

Prof Erlina Burhan Soal Debat Capres Tema Kesehatan: Seriuslah Tangani TBC

Debat capres salah satunya mengusung tema kesehatan. Dokter spesialis paru Prof Erlina Burhan mengharapkan pemerintah mendatang serius tangani TBC

4 Februari 2024 | 08.01 WIB

Spesialis paru Rumah Sakit Persahabatan dr. Erlina Burhan pada konferensi pers bersama Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 di Graha Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Jakarta, Senin, 30 Maret 2020. Kredit: ANTARA/HO-BNPB
Perbesar
Spesialis paru Rumah Sakit Persahabatan dr. Erlina Burhan pada konferensi pers bersama Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 di Graha Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Jakarta, Senin, 30 Maret 2020. Kredit: ANTARA/HO-BNPB

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Debat capres cawapres pada 4 Februari 2024 yang akan dilaksanakan di Jakarta Convention Center (JCC) mulai pukul 19.00 WIB, Komisi Pemilihan Umum atau KPU menetapkan tema debat mengenai Kesejahteraan Sosial, Kebudayaan, Pendidikan, Teknologi Informasi, Kesehatan, Ketenagakerjaan, Sumber Daya Manusia dan juga Inklusi. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Pada debat kali ini, merupakan debat capres ketiga atau terakhir dalam rangkaian debat capres cawapres Pemilu 2024. Anies Baswedan, Prabowo Subianto, dan Ganjar Pranowo akan membahas berbagai topik tersebut.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dokter spesialis Paru Prof Dr Erlina Burhan menekankan pentingnya persoalan penanganan tuberkulosis atau TBC, yang perlu disinggung dalam tema kesehatan debat capres dan menjadi agenda presiden terpilih nantinya.

“Masih adanya stigma dan diskriminasi, efek samping pengobatan, alur rujukan yang menyulitkan, dan faktor sosial ekonomi lainnya,” kata Erlina kepada Tempo.co, pada Jumat, 2 Febaruari 2024.

Pada 2022, pasien TBC SO yang memulai pengobatan hanya 86 persen (611.400 kasus dari 711,778 kasus) dari seluruh pasien yang ditemukan. Sedangkan, pasien TBC RO yang memulai pengobatan hanya 65 persen (8145 kasus dari 12.531 kasus).

“Indonesia masih memiliki gap angka antara pasien TBC yang memulai pengobatan dengan angka keseluruhan pasien TBC yang sudah terkonfirmasi,” kata dokter spesialis paru RS Persahabatan Jakarta. Ia kemudian menyampaikan, saat ini sejumlah vaksin TB tengah dikembangkan, seperti vaksin m72 dan TB Inhalasi,

Menurut eks Ketua Satgas Covid-19 PB IDI ini, Indonesia saat ini telah menjadi negara dengan komitmen yang sangat baik dalam adopsi regimen pengobatan jangka pendek untuk TBC.

Persoalan lainnya, Erlina Burhan mengungkapkan soal anggaran. “Anggaran TBC berasal dari anggaran pemerintah dan donasi, tapi jumlah donasi masih jauh lebih besar daripada anggaran pemerintah sendiri,” kata dia.

S. Dian Andryanto

S. Dian Andryanto

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus