Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Gaya Hidup

Sensasi Kuliner pada Rujak Shanghai Encim, Ada Kenyal Ubur-ubur

Aroma bawang putih yang berpadu rasa asam, manis, asin, dan gurih dalam kuliner yang satu ini cukup kuat. Bumbunya? Rahasia!

26 Januari 2019 | 12.14 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Rujak Shanghai Encim dalam Festival Kuliner Pasar Glodok, Jumat, 25 Januari 2019 (TEMPO/Bram Setiawan)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Aroma bawang putih yang berpadu rasa asam, manis, asin, dan gurih dalam kuliner yang satu ini cukup kuat.  Saat dicicip, terasa ada teksur kenyal  ketika mengunyah ubur-ubur dan juhi. "Ini kategori makanan ringan, seperti salad," kata Budiman, pedagang Rujak Shanghai Encim di Mal Ciputra Jakarta, Jumat, 25 Januari 2019.

Baca juga: Sensasi Imlek di Mal, Ada Pesta Kuliner Hingga Dentingan Harpa

Rujak Shanghai Encim ini salah satu stan yang ikut meramaikan Festival Kuliner Pasar Glodok di Mal Ciputra Jakarta. Rangkaian acara perayaan Imlek  bertema 'Lucky New Year Lucky You', ini digelar dari  23 Januari 2019 hingga 10 Februari 2019 di Center Court Lower Ground Mal Ciputra Jakarta.

Meski Rujak Shanghai Encim namanya cenderung seperti makanan khas Cina, menurut Budiman, tidak demikian. "Ini kuliner khas Jakarta," tuturnya. Ia menceritakan nama kuliner dagangannya itu bermula pada 1950-an. Saat itu neneknya bernama panggilan Encim berjualan makanan tersebut di depan Bioskop Shanghai yang kini menjelma menjadi Pancoran Chinatown Point.

Rujak Shanghai Encim ini menggunakan campuran ubur-ubur, juhi, kangkung, lobak, dan mentimun. Semua bahan tersebut direbus. Setelah disajikan di piring, kemudian diberi bawang putih yang sudah dihaluskan, kecap asin, serta saus asam manis. Namun ciri khas kuliner ini adalah ramuan saus yang disiram paling akhir.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Resep bumbu sausnya itu rahasia," kata Budiman.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Tampilan saus itu merah dan kental, namun agak kenyal. Setelah saus itu disiram di atas rujak, kemudian ditaburkan kacang yang sudah digiling. "Makanan ini cocok untuk penggemar seafood," tuturnya.

Rujak Shanghai Encim sudah ada sejak 1950-an. Namun, kata Budiman, sampai sekarang generasi yang meneruskan tidak pernah mengubah racikan bumbu saus. "Peminat kuliner ini sudah ada, kami cuma menjaga rasa bumbunya saja," katanya. Rujak Shanghai Encim dijual di kawasan Pancoran Glodok. Harga yang ditawarkan Rp. 40 ribu untuk satu porsi.

Baca juga: Legenda Pulau Kemaro, Simbol Cinta Saudagar Tiongkok di Palembang

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus