Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Gaya Hidup

Tiga Faktor yang Mempengaruhi Tren Makanan

Belakangan, orang mulai mengabaikan gengsi untuk makan di





/>


tempat mewah dan lebih mempertimbangkan daya beli.

31 Juli 2017 | 15.19 WIB

Ayam Sambel Sangsit ala Bali cocok bagi pecinta kuliner pedas. Hidangan ini kaya rempah dan cocok disantap dengan nasi hangat atau nasi bumbu ala Meksiko. TEMPO/Dwi Renjani
Perbesar
Ayam Sambel Sangsit ala Bali cocok bagi pecinta kuliner pedas. Hidangan ini kaya rempah dan cocok disantap dengan nasi hangat atau nasi bumbu ala Meksiko. TEMPO/Dwi Renjani

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Tren makanan di Jakarta bergerak sangat dinamis. Gerai-gerai makanan, muncul dan gugur dengan cepat. Ada beberapa hal yang memicu tren makanan itu sendiri, dari cara penyajian hingga urusan dompet.


Pertumbuhan ekonomi yang cenderung stagnan di Tahun 2017 telah berdampak pada industri kuliner. Belakangan, orang mulai mengabaikan gengsi untuk makan di tempat mewah dan lebih mempertimbangkan daya beli. Pemimpin redaksi Majalah Sedap, Semijati Purwadaria mengungkapkan bahwa keadaan ekonomi akan mempengaruhi tren makanan yang ada saat ini. “Keadaan yang menurut pasti membuat orang beralih dari restoran ke street food. Itulah mengapa gerai bergaya street food sekarang booming,” katanya.


Media sosial juga mempunyai andil dalam menciptakan tren makanan itu sendiri. Pada Tahun 2015 hingga 2016, ketika media sosial Intagram mulai ramai digunakan masyarakat Ibukota. Orang-orang mulai ramai mengunggah foto makanan yang mereka santap. Kala itu, urusan harga tidak menjadi pertimbangan utama, asalkan menunya inovatif dan unik. Hal itu memunculkan kafe-kafe yang bersifat instagenik-istilah untuk foto yang ramah Instagram. “Kafe-kafe dengan interior lucu bermunculan, bahkan bentuk makanannya pun dibuat lucu”, kata Prathama Gilang, blogger makanan yang juga aktif di Instagram.


Senada dengan Semijati, Gilang mengatakan bahwa justru pada 2017, orang-orang mulai beralih ke menu makanan yang membuat kenyang dan ramah di kantong. “Menu makanan rumahan semakin dinikmati saat krisis seperti ini, bisa dilihat juga, gerai-gerai indomie, roti bakar, dan martabak terus bermunculan,” kata dia.


Selain alasan ekonomi dan media sosial, hadirnya Gofood (layanan pesan antar makanan lewat aplikasi Gojek) juga mendongkrak popularitas suatu gerai. Menu-menu yang tengah favorit bisa dengan mudah diakses lewat aplikasi. Kalaupun tanpa menggunakan aplikasi, menu favorit bisa terlihat mudah dari antrian Gojek pada suatu gerai.


Meski terdapat banyak gerai baru bermunculan, sejumlah praktisi di industri kuliner sepakat bahwa Tahun 2017 hingga beberapa waktu mendatang, menu makanan lokal akan menghiasi industri kuliner tanah air. Jadi bukan barang mustahil lagi, jika rendang, nasi goreng, dan sate akan menjadi deretan menu terenak di dunia versi CNN. Simak video tentang tren makanan dari Tempo Channel berikut ini.   ERDY KUSUMA/TEMPO CHANNEL 


Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Muh. Nur Hidayat

Muh. Nur Hidayat

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus