Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kesehatan

Was-was dengan Makanan Olahan Ultra Alias Makanan Instan? Tidak Semua UPF Berbahaya

Makanan Ultra Processed Food (UPF) alias makanan instan adalah makanan yang diproduksi massal dengan skala industri dengan berbagai teknik pemrosesan

16 Mei 2024 | 13.45 WIB

Image of Tempo
material-symbols:fullscreenPerbesar
Sejumlah petugas Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Salatiga melakukan sidak makanan di Pasar Blauran, Salatiga, Jawa Tengah, Selasa, 14 Mei 2019. Puluhan makanan ringan, bumbu instan dan olahan makanan instan kedaluwarsa disita oleh petugas gabungan dari Satpol PP Salatiga, Disperindag Salatiga, dan Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Salatiga sebagai langkah mengantisipasi peredaran makanan tidak layak konsumsi jelang Lebaran 2019. ANTARA/Aloysius Jarot Nugroho

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta -– Pendapat mengenai buruknya makanan Ultra Processed Food masih mendominasi di tengah-tengah masyarakat, bahkan menurut penelitian yang bertajuk Ultra-Processed Food Exposure and Adverse Health Outcome: Umbrella Review of Epidemiological Meta Analysis, yang dilakukan dengan cara studi observasional, ditemukan bahwa Ultra Processed Food atau sering disebut makanan instan dikaitkan dengan 32 masalah kesehatan.

Dengan bukti paling spesifik berkaitan dengan penyakit jantung, diabetes tipe 2, dan masalah kesehatan mental umum seperti kecemasan dan depresi.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Makanan Ultra Processed Food (UPF) adalah makanan yang diproduksi secara massal dengan skala industri dengan berbagai teknik pemrosesan. UPF kerap mengandung pengawet,pemanis, atau pewarna buatan. Contohnya seperti keripik kemasan yang ditemukan di minimarket, yoghurt yang beraneka rasa, minuman ringan, sosis, dan roti gandum kemasan yang diproduksi secara massal.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dengan dominasi pendapat buruk terhadap UPF, seorang Ilmuwan Nutrisi dan Ahli Epidemiologi, Lauren O’Connor berpendapat bahwa memang benar ada korelasi antara makanan dengan penyakit kronis, tapi bukan berarti UPF secara langsung menyebabkan memburuknya kesehatan hal tersebut bergantung pada nutrisi makanan tersebut.

Baru-baru ini diterbitkan makalah yang menggunakan data selama 30 tahun di AS untuk mengevaluasi hubunngan antara konsumsi UPF dengan dampak kesehatan jangka panjang. Studi tersebut menghasilkan kesimpulan peningkatan risiko kematian dini dengan mengonsumsi UPF masih tergolong rendah.

Hal ini menunjukkan bahwa kualitas makanan secara keseluruhan memiliki pengaruh kuat terhadap kesehatan jangka panjang dibandingkan makanan konsumsi makanan ultra-olahan.

Produk gandum utuh yang diolah secara massal, seperti di supermarket dan sereal gandum, tidak dapat sepenuhnya dikaitkan dengan kesehatan yang buruk. Sehingga dapat ditarik kesimpulan, konsumsi makanan ultra proses tidak perlu dibatasi secara universal.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus