Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Setelah digigit nyamuk, kulit di area tersebut akan terasa gatal dan bentol. Kebanyakan orang pun akan dengan refleks menggaruknya. Penyebab gatal adalah racun di air liur nyamuk yang masuk saat mengisap darah.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Reaksi gigitan nyamuk berbeda pada setiap orang. Ada yang hanya gatal ringan dan ada yang parah disertai bentol. Namun kebanyakan reaksi sama, yakni menggaruk, kata Dr. Bobbi Pritt, direktur Laboratorium Klinik Parasitologi di Mayo Clinic dan juru bicara untuk College of American Pathologists.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Meski godaan untuk menggaruk sangat besar, Pritt menyarankan untuk menghindarinya. Alasan utamanya, jenis bakteri yang hidup di kulit dan tubuh kita berbeda, seperti Staphylococcus dan Streptococcus, yang sebenarnya tak berbahaya.
"Tapi jika ada luka terbuka, misalnya karena menggaruk terlalu keras, Anda mungkin menggosok bakteri dari kulit ke luka tersebut dan mengalami infeksi," papar Pritt kepada HuffPost.
Infeksi seperti selulitis dan impetigo bisa menyebabkan kulit kemerahan, bengkak, melepuh, terasa lunak di sekitar luka, dan bernanah. Kondisi itu bisa diatasi dengan antiobiotik. Namun dalam kasus yang jarang, gigitan serangga bisa menyebabkan komplikasi serius seperti sepsis dan necrotizing fasciitis.
Cara mengatasi bekas gigitan
Alasan kedua Anda tak boleh menggaruk karena semakin gatal, semakin banyak histamin yang dilepaskan sel-sel tubuh sehingga kulit semakin gatal.
"Menggaruk bisa mengirim sinyal ke otak, yang kemudian melepaskan serotonin dan menambah sensasi gatal," ujar Pamela Frable, pengajar di Harris College of Nursing and Health Sciences.
Tidak menggaruk bukan satu-satunya cara mempercepat pemulihan. Ada beberapa langkah lain untuk mencegah infeksi dan bekas gigitan membaik. Cara pertama adalah membasuh luka dengan air dan sabun. Cara ini akan membersihkan bakteri di sekitar gigitan yang menyebabkan infeksi.
Kemudian, Anda bisa menaruh es di area gigitan selama sekitar 10 menit, jelas Pritt. Es bisa dengan cepat mengurangi gatal dan peradangan, rasa sakit, dan bengkak, menurut Cleveland Clinic. Setelah itu, oleskan salep antigatal atau antihistamin seperti losion calamine atau hidrokortison.
Pilihan Editor: Tips Hindari Gigitan Nyamuk saat Kasus Demam Berdarah Naik