Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Direktur Infrastruktur Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) Kementerian Kominfo, Danny Januar Ismawan, keliling dari satu tempat ke tempat lain di Indonesia. Dia ingin memastikan seluruh pembangunan infrastruktur digital, khususnya di wilayah terdepan, terluar dan tertinggal (3T) selesai tepat waktu. “Fokus BAKTI menyelenggarakan dan memberikan pelayanan yang berkualitas,” kata dia.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Saat ini, pemerintah mempercepat pembangunan 5.618 site BTS 4G di seluruh Indonesia, khususnya di wilayah 3T. “Pada akhir Desember 2023, ditargetkan sebanyak 4.988 site BTS 4G akan on air dan beroperasi memberikan layanan kepada masyarakat,” ujar Danny.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sisanya, di 630 lokasi yang belum terbangun karena terkendala faktor keamanan. Pemerintah dan BAKTI akan membuat opsi-opsi penyelesaian pembangunan BTS pada awal 2024.
Danny mengatakan pemerintah tidak bisa sendirian melakukan pemerataan aksesibilitas digital di Indonesia. Peran para pemangku kepentingan sangat dibutuhkan dalam mempercepat akses digital. “Harus ada kerja sama dan sinergi pemerintah dengan industri telekomunikasi untuk mencapai pemerataan ideal,” ucapnya.
Karena itu, dia melanjutkan, kedepan perlu peran aktif dari stakeholder untuk ikut berkontribusi dalam percepatan pembangunan khususnya di sisi hilir, salah satunya literasi digital untuk mempercepat adopsi teknologi bagi masyarakat di wilayah 3T. "Dengan begitu pembangunan infrastruktur dapat bermanfaat dan memberikan nilai tambah," ujarnya.
Tantangan lainnya, menurut dia, adalah faktor geografis dan kondisi alam yang tidak sama antardaerah. Selain itu, faktor keamanan masih menjadi kendala dalam pembangunan menara pemancar atau base transciever station (BTS) di beberapa daerah. “Masalah lain adalah pasokan listrik,” kata Danny.