Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Bupati Bandung Dadang Supriatna mengajak seluruh pihak untuk bersama membangun sanitasi di seluruh kabupaten/kota di Indonesia. Membangun sanitasi merupakan pekerjaan besar yang membutuhkan komitmen, konsistensi, dan kolaborasi dari seluruh pemangku kepentingan baik pemerintah, masyarakat, swasta, akademisi dan media dalam sinergis membangun pentahelix.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Melalui pembangunan sanitasi dapat juga menekan angka stunting. Karena stunting diawali dengan pola gaya hidup tidak sehat, ketersediaan air bersih, dan sebagainya,” kata dia kepada Tempo dalam Pagelaran City Sanitation Summit atau CSS ke-21 yang berlangsung 14 – 16 Juni 2023 di Grand Sunshine Resort & Convention, Soreang, Kabupaten Bandung.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Padahal, menurut Dadang, dengan pola hidup sehat maka otomatis harapan hidup bisa lebih meningkat. Dia mencontohkan, angka harapan hidup pernah di angka 72 tahun, lalu ada peningkatan menjadi 74 tahun. “Ini kan membuktikan intervensi anggaran yang kita berikan untuk sanitasi merupakan salah satu upaya kita kepada masyarakat yang dapat memberikan manfaat.”
Membangun sanitasi, kata dia, adalah membangun peradaban untuk mewujudkan kesejahteraan sehingga menjadi sebuah program pembangunan berkelanjutan atau SDGs pada sektor lingkungan hidup, yaitu untuk memastikan masyarakat memiliki akses air bersih, sanitasi layak, dan lingkungan layak huni sebagai bagian dari kebutuhan dasar manusia yang harus dapat dipenuhi.
Dengan demikian, tentu akan menjadi tantangan untuk semua pemerintah kabupaten/kota, termasuk kabupaten Bandung untuk terus berkomitmen dan konsisten melakukan berbagai upaya perbaikan dan peningkatan kualitas kondisi sanitasi, tidak terbatas pada aspek pembiayaan tetapi yang lebih penting adalah pada aspek kebijakan atau regulasi dalam upaya membangun kesadaran pola hidup bersih dan sehat.
“Salah satu upaya implementatif yang telah kami lakukan antara lain melalui pemutakhiran dokumen strategi sanitasi kabupaten (SSK) serta menerbitkan berbagai regulasi terkait sanitasi,” kata Dadang dalam sambutannya di Galadiner, Rabu 14 Juni 2023 malam. Hal tersebut pertama, penting untuk dapat menjadi dasar dalam menetapkan kebijakan dan strategi untuk meningkatkan kualitas sanitasi di Kabupaten Bandung.
“Kedua, akselerasi pencapaian target akses sanitasi aman, selaras dengan target yang telah ditetapkan dalam RPJMD Kabupaten Bandung, RPJMD Provinsi Jawa Barat, RPJMN, maupun target SDGs di sektor sanitasi. Ketiga, pelibatan partisipasi publik dan pemerintah desa dalam mendorong implementasi sanitasi total berbasis masyarakat atau STBM.”
Hasilnya, kata Dadang, capaian sanitasi Kabupaten Bandung saat ini yaitu akses sanitasi 93,43 persen, akses air bersih 87,55 persen, dan volume sampah yang terkelola 74,93 persen. “Dan atas hal tersebut Kabupaten Bandung pada tahun 2022 telah mendapat piagam penghargaan sebagai kabupaten yang telah melaksanakan STBM kategori ODF atau Open Defecation Free 100 persen dari Gubernur Jawa Barat. Pencapaian tersebut diraih melalui sinergi dan kolaborasi dengan unsir pentahelix serta penguatan pemerintah desa,” tutur dia.
Dadang menilai, kegiatan yang mengambil tema “Implementasi SSK dan Pencapaian Akses Sanitasi Aman” itu dapat menjadi perbandingan dan menyerap informasi dari daerah lain. Termasuk adanya inovasi dan produk teknologi yang terus berkembang.
Ketua Umum Aliansi Kabupaten Kota Peduli Sanitasi (AKKOPSI) Ahmed Zaki Iskandar menuturkan, sanitasi memiliki banyak turunan termasuk terkait Kelola sampah dan program stunting. “Apalagi Bapak Presiden sedang gencar-gencarnya untuk penekanan angka stunting di Indonesia. Jadi, salah satu pembahasan kita adalah bagaimana CSS sekarang ini bisa ikut dalam arus program penekanan angka stunting.”
Melalui pembangunan sanitasi, dapat membantu menurunkan angka stunting.
Dia menuturkan, hal itu pula yang ingin distimulus kepada daerah-daerah lain. “Kita berikan motivasi dan semangat agar mereka melihat secara utuh, bahwa penanganan sanitasi ini sangat penting bagi daerahnya dan terkait dengan banyak hal.”
Zaki, yang juga merupakan Bupati Tangerang itu menuturkan, masalah stunting, kebersihan lingkungan, air bersih merupakan bagian besar dari program sanitasi. “Ingat sanitasi ini juga berdampak banyak bagi kesehatan dan kebersihan lingkungan. Bapak Presiden saat ini sangat konsen sekali dengan program stunting di Indonesia. Kalau bicara gizi buruk, stunting, kebersihan, dan lingkungan hidup, sanitasi ini menjadi faktor elemen yang paling penting. Maka dari itu, CSS ini mudah-mudahan menghasilkan beberapa program kerja secara nasional. Bisa diikutkan oleh seluruh anggota.”
Memasuki tahun politik, Zaki berharap CSS dapat menjadi pemicu bagi yang ingin mencalonkan diri jadi pemimpin. “Bisa masuk dalam bagian sanitasi di program-program daerah baik kota dan kabupaten di seluruh Indonesia.”
Melalui pembangunan sanitasi, dapat membantu menurunkan angka stunting.
Dinas Komunikasi dan Informatika, Statistik, dan Persandian Kabupaten Bandung Yosep Nugraha mengatakan, pihaknya mendapatkan tugas di bagian publikasi seluruh rangkaian kegiatan acara CSS ke-21 baik secara regional, nasional, termasuk Kabupaten Bandung. Menurutnya, selain kegiatan CSS penting untuk kabupaten dan kota di seluruh Indonesia, namun juga penting bagi masyarakat Kabupaten Bandung.
Keberhasilan Kabupaten Bandung meraih ODF 100 persen, menurut dia, harus menjadi titik tolak masyarakat untuk gaya hidup sehat dan bersih sehari-hari. Selain itu, karena event CSS berlangsung selama tiga hari, maka menjadi ruang ekonomi masyarakat Kabupaten Bandung.
“Terbukti hotel sekitar Soreang sudah full booked. Kemudian expo produk UMKM akan membuat dikenal oleh masyarakat nusantara. Ini lah yang menjadi peluang sekaligus menjadi tantangan bahwa untuk bisa mendapatkan interest dari masyarakat luar UMKM tidak sekedar berproduksi tapi juga harus mampu menghadilkan produk-produk berkualitas. “Tentu ini menjadi titik tolak wilayah pengembangan masyarakat.”
Tantangan Diskominfo, kata Yosep, terkait media massa dalam hal publikasi. “Yang belum kita kerjakan secara maksimal itu adalah kerja sama dengan perusahaan-perusahaan media terutama perusahaan media nasional. Karena kapasitas keuangan daerah juga terbatas. Tapi dengan adanya kolaborasi tentu itu bukan harga mati. Kita menjalin komitmen kolaborasi dengan media-media nasional. Karena sama-sama memiliki tugas membangun.”
Dia pun berharap, kegiatan CSS bukan hanya event ceremony tahunan. Tapi harus dapat menjadi peningkatan kesadaran sekaligus peningkatan kolaborasi semua pihak untuk membangun sanitasi yang sehat. “Karena manfaat sanitasi itu untuk kita semua.”
CSS ke-21 di Kabupaten Bandung menyuguhkan CSS Fair, welcome dinner, seminar, expo, sharing session, site visit, dan acara penutupan. Dalam CSS Fair diadakan pemilihan putri sanitasi Indonesia, kids competition, cerdas cermat, music festival, fashion show, festival UMKM, Ekraf dan sanitasi, senam bedas, pameran dan kontes Bonsai, serta pameran Anggrek. Sejumlah artis juga dijadwal memeriahkan acara yang berlangsung tiga hari itu.